Medan - Realitasonline.id | Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada 10 Oktober 2023, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Ildrem menyapa dan memberikan literasi promosi kesehatan jiwa kepada masyarakat Sumut sejak dini.
Direktur Umum RSJ Ismail Lubis mengatakan, literasi promosi kesehatan jiwa, akan diberikan kepada generasi muda masih duduk di bangku sekolah, selalu cenderung bergantung kepada gadget, rokok dan perilaku menyimpang ke arah narkoba.
"Perilaku tersebut merupakan bagian dari mental yang tidak sehat," ujar Ismail Lubis selaku narasumber di Podcast Apa Cerita di Lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.
Baca Juga: Lokakarya Kemerdekan Pers, Kapolda Sumut : Komitmen Lindungi Jurnalis Bebas Berekspresi
Dalam memperingati hari kesehatan jiwa sedunia, lanjut Ismail, pihaknya juga sudah menyapa masyarakat, keluarga pasien pelanggan, yang juga diberikan tentang literasi promosi kesehatan sejak dini.
Dia juga ingin image rumah sakit jiwa tidak lagi menakutkan di mata masyarakat dan berkeinginan masyarakat datang merasa aman, nyaman, apalagi dalam melakukan pemeriksaan kesehatan jiwanya.
Demi kenyamanan masyarakat, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah layanan promosi kesehatan dan fasilitas, seperti dokter, tempat tidur napza, pelayanan promosi kesehatan deteksi sejak dini, psikolog, serta pemeriksaan kesehatan lainnya.
Baca Juga: Lokakarya Kemerdekan Pers, Kapolda Sumut : Komitmen Lindungi Jurnalis Bebas Berekspresi
Berdasar undang-undang, tambahnya, rumah sakit jiwa harusnya 60% untuk layanan jiwa dan 40% untuk layanan umum. "Jadi, di rumah sakit jiwa ini bisa juga melakukan pemeriksaan kesehatan lainnya," ujarnya.
Karena, RSJ Prof Dr Ildrem sudah menyiapkan dokter-dokter yang bukan ahli jiwa saja, tapi untuk saat ini layanan yang masih dominan layanan jiwa yang hampir 10 persen.
Ismail menyebutkan, pemeriksaan dini sangatlah penting untuk mengetahui apakah mental dan jiwa seseorang itu sehat. Gangguan mental, bisa dilihat dari sejumlah gejala-gejalanya, seperti susah tidur, tidak fokus, sering menyendiri, cemas berlebihan, dan curiga berlebihan.
Baca Juga: Plt Bupati Langkat Resmikan Rumah Alquran Al-Asyhari
Mental yang sehat itu, katanya lagi, bisa mewujudkan suatu kreativitas. Hal ini diharapkan dukungan masyarakat, keluarga pasien, untuk terus mendukung pasien yang sedang menuju sehat mental, agar selalu didampingi sampai kepada pendampingan sosial.
"Sehingga mereka bisa menjadi manusia yang hidup bersosial dan produktif kembali," harapnya.(mis)