Instansi, organisasi atau kelompok masyarakat yang telah memiliki sistem peringatan dini banjir dan sistem peringatan dini tanah longsor, agar dapat senantiasa mengaktifkannya sesuai kondisi dan ketentuan.
“Terakhir, setiap orang melihat, mengawasi dan memantau sistuasi sekeliling terhadap kemungkinan-kemungkinan bencana hidrometeorologi yang terjadi dan melaporkan kepada aparat pemerintah setempat, yang berwenang untuk dapat dilakukan penanganan awal kebencanaan,” sebutnya.
Baca Juga: Agak Laen! Suzuki R Wagon CBG, Hasilkan Energi dari Kotoran Sapi
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I –Medan Hendro Nugroho mengatakan, temu stakeholder ini dalam rangka mitigasi terkait dengan pucak musim hujan di Sumut, yang diperkirakan berlangsung pada November hingga Desember mendatang. Puncaknya pada November 2023, curah hujan diperkirakan mencapai 58% dan Desember sekitar 3,8%.
“Jadi November – Desember itu puncak musim hujan di Sumut, terkait dengan ini kita tingkatkan kolaborasi dan sinergitas dengan stakeholder untuk menyamakan persepsi atau kesiapsiagaan menghadapi banjir atau bencara hidrometrologi,” jelasnya.
Hendro juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan, akibat curah hujan tinggi dapat mengakibatkan longsor.
Baca Juga: BSI Cetak Laba Rp 4,20 Triliun, Literasi Keuangan Syariah Terus Tumbuh
“Kita imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada, lihat info BMKG bisa melalui media juga beberapa rekomendasi Bapak Pj Gubernur menjadi acuan untuk menghadapi puncak musim penghujan di Sumut,” harapnya.
Turut hadir perwakilan OPD Pemprov Sumut, Perwakilan BI, Kepala Basarnas Medan beserta jajaran BMKG Wilayah I Medan.(mis)