Perbedaan usia, perbedaan jenis kelamin, perbedaan aktivitas sehari-hari serta perbedaan kondisi kesehatan masing-masing setiap anggota keluarga membuat menjaga kesehatan keluarga tidak semudah yang dibayangkan.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan keluarga menurut Kemenkes RI (2020), seperti rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, mencukupi waktu istirahat, menjaga kebersihan diri dan menjaga kebersihan lingkungan terutama kebersihan di dalam maupun di luar rumah.
Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati oleh Kemenkes RI (2020) adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga, sebagai berikut:
1). Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
2). Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
3). Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
4). Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif.
5). Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
6). Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar. 7). Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur.
8). Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.
9). Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10). Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 11). Keluarga mempunyai akses sarana air bersih.
12). Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.
Baca Juga: Mengatasi Rambut Rontok: Panduan Perawatan dan Pencegahannya
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator, mencerminkan kondisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari keluarga yang bersangkutan.
Forum komunikasi yang digunakan untuk kontak dengan keluarga dapat berupa forum-forum berikut:
- Kunjungan rumah ke keluarga-keluarga di wilayah kerja Puskesmas.
- Diskusi kelompok terarah (DKT) atau biasa dikenal dengan focus group discussion (FGD) melalui Desa Wisma dari PKK.
- Kesempatan konseling di UKBM (Posyandu, Posbindu, Pos UKK dan lain-lain).
- Forum-forum yang sudah ada di masyarakat seperti majelis taklim, rembug desa, selapanan dan lain-lain.
Sedangkan keterlibatan tenaga dari pengembangan masyarakat sebagai mitra dapat diupayakan dengan menggunakan tenaga-tenaga berikut:
-Kader-kader kesehatan seperti kader Posyandu, kader Posbindu, kader Poskestren, kader PKK, dan lain-lain.
- Pengurus organisasi kemasyarakatan setempat, seperti pengurus PKK, pengurus Karang Taruna, pengelola pengajian dan lain-lain.
Baca Juga: Paling Populer dan Terhits, Ini 9 Tempat Wisata Siantar-Simalungun untuk Liburan Tahun Baru 2024
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1). Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan Prokesga oleh Pembina Keluarga (dapat dibantu oleh kader kesehatan).
2). Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
3). Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas.
4). Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh Pembina Keluarga.
5). Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh tenaga teknis/profesional Puskesmas.
6). Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
Baca Juga: Bikin Bangga! 8 Kota di Indonesia dengan Kuliner Terbaik Versi Taste Atlas
Kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan ke dalam langkah-langkah manajemen Puskesmas yang mencakup P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan-Pelaksanaan) dan P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian).