Realitasonline.id| MEDAN - Komisi 3 DPRD Medan sangat kecewa dengan sikap Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag).
Kekecawaan anggota dewan dari Komisi 3 DPRD Medan itu dilatarbelakangi ketidakhadiran Kadis Diskop UKM Perindag saat rapat dengar pendapat (RDP) membahas soal pasar murah Kota Medan 2024.
Dikabarkan, Kadis Diskop UKM Perindag hanya mengutus seorang staf untuk menghadiri RDP yang digelar Komisi 3 DPRD Medan pada Selasa (23/4/2024) lalu.
"Tentu saja kita sangat kecewa kepada Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan yang tidak dapat hadir. Padahal saat itu kita akan membahas pasar murah yang baru-baru ini digelar," kata Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Afif Abdillah, Kamis 25/4/2024.
Pada RDP tersebut anggota Komisi 3 yang hadir antara lain Mulia Syahputra, Rizki Nugraha dan Dhiyaul Hayati.
Kata Afif Abdillah, pasar murah ini setiap tahun digelar tapi belum sepenuhnya menyentuh masyarakat.
Tahun 2024 ini pasar murah yang dibuka oleh Walikota Medan Bobby Nasution benar-benar tidak dirasakan manfaatkan hingga ke masyarakat bawah sesuai harapan Walikota Medan sendiri, terang Afif.
Menurut Politisi Nasdem tersebut pada saat RDP, dirinya banyak memberikan kritikan kepada staf Diskop UKM Perindag yang hadir saat itu.
Ia mengatakan dari pantauan di lapangan saat pelaksanan pasar murah yang digelar di 21 kecamatan, stok sembako sangat cepat habis.
"Pasar Murah ini dibuka pukul 09.00 WIB, tapi pada pukul 09.15 WIB sudah tutup dan barang habis. Faktanya kita melihat stok sembako seperti beras masihada," kata Afif.
Namun, kata Afif saat dilakukan pemantauan ternyata barang tersebut sudah ada yang memiliki dan dibawa pulang.
Jadi yang membeli bukan masyarakat, tapi oknum. Ini real temuan di lapangan. Padahal sumber anggaran dari APBD yang seharusnya untuk masyarakat tapi justru masyarakat tidak merasakan pasar murah, ucapnya.
Mulia Syahputra juga menyampaikan kritikan bahwa pasar murah di Kota Medan tidak terlaksana dengan baik.