Kritikan DPRD Medan soal Pasar Murah Bikin Telinga Kadis Diskop UKM Perindag Memerah, Slogan Medan Berkah Tak Berjalan untuk Rakyat

photo author
- Kamis, 25 April 2024 | 15:58 WIB
Suasana RDP DPRD Medan dengan Diskop UKM Perindag yang hanya diutus seorang staf bikin Komisi 3 berang. (Realitasonline.id/Dokumen)
Suasana RDP DPRD Medan dengan Diskop UKM Perindag yang hanya diutus seorang staf bikin Komisi 3 berang. (Realitasonline.id/Dokumen)

Realitasonline.id| MEDAN - Komisi 3 DPRD Medan sangat kecewa dengan sikap Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag).

Kekecawaan anggota dewan dari Komisi 3 DPRD Medan itu dilatarbelakangi ketidakhadiran Kadis Diskop UKM Perindag saat rapat dengar pendapat (RDP) membahas soal pasar murah Kota Medan 2024.

Dikabarkan, Kadis Diskop UKM Perindag hanya mengutus seorang staf untuk menghadiri RDP yang digelar Komisi 3 DPRD Medan pada Selasa (23/4/2024) lalu.

Baca Juga: Koalisi Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto Kuatkan Safaruddin Daftar Bakal Calon Bupati Abdya ke Golkar, Bakal Didukung NasDem hingga Demokrat?

"Tentu saja kita sangat kecewa kepada Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan yang tidak dapat hadir. Padahal saat itu kita akan membahas pasar murah yang baru-baru ini digelar," kata Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Afif Abdillah, Kamis 25/4/2024.

Pada RDP tersebut anggota Komisi 3 yang hadir antara lain Mulia Syahputra, Rizki Nugraha dan Dhiyaul Hayati.

Kata Afif Abdillah, pasar murah ini setiap tahun digelar tapi belum sepenuhnya menyentuh masyarakat.

Tahun 2024 ini pasar murah yang dibuka oleh Walikota Medan Bobby Nasution benar-benar tidak dirasakan manfaatkan hingga ke masyarakat bawah sesuai harapan Walikota Medan sendiri, terang Afif.

Baca Juga: Peringati Hari Otonomi Daerah 2024, Aulia Rachman Singgung Pemimpin yang Dicintai Masyarakat, Seperti Apa?

Menurut Politisi Nasdem tersebut pada saat RDP, dirinya banyak memberikan kritikan kepada staf Diskop UKM Perindag yang hadir saat itu.

Ia mengatakan dari pantauan di lapangan saat pelaksanan pasar murah yang digelar di 21 kecamatan, stok sembako sangat cepat habis.

"Pasar Murah ini dibuka pukul 09.00 WIB, tapi pada pukul 09.15 WIB sudah tutup dan barang habis. Faktanya kita melihat stok sembako seperti beras masihada," kata Afif.

Namun, kata Afif saat dilakukan pemantauan ternyata barang tersebut sudah ada yang memiliki dan dibawa pulang.

Jadi yang membeli bukan masyarakat, tapi oknum. Ini real temuan di lapangan. Padahal sumber anggaran dari APBD yang seharusnya untuk masyarakat tapi justru masyarakat tidak merasakan pasar murah, ucapnya.

Mulia Syahputra juga menyampaikan kritikan bahwa pasar murah di Kota Medan tidak terlaksana dengan baik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X