Selain itu, ujarnya, sangat perlu perlindungan konsumen. Maka dari itu OJK hadir untuk penyampaian informasi yang akurat dan tentunya mencerdaskan masyarakat.
Seperi adanya korban pinjaman online (Pinjol), Judi Online (Judol), Investasi Ilegal itu korbannya rata-rata menengah kebawah yang setiap hari "dihajar" lewat iklan dan akhirnya tergoda, tegasnya.
Khaoirul Muttaqien juga menyampaikan ketika akses keuangan itu terbuka, baik itu Literasi, Akses, Edukasi, dan Inklusi dan perlindungannya bisa tercover di seluruh daerah, bisa memacu perekonomian.
"Jadi, itulah yang menjadi tugas pokok kami di OJK," pungkasnya.
Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk temu ramahnya yang baru beberapa bulan menjabat sebagai Kepala Kantor OJK di Sumut, ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Selain Kegiatan diisi juga perkenalan Kepala OJK yang baru dan pemaparan terkait perkembangan literasi dna inklusi di Sumatera Utara.
Pada moment yang diisi diskusi dan tanya jawab tersebut Khairul Muttaqien turut didampingi, Wan Nuzul Fachri, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Anton Purba selaku Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2, serta Yusri selaku Deputi Direktur Layanan Manajemen Strategis dan Koordinasi Regional.(HZ)