Tehnik Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Tekanan Darah

photo author
- Senin, 30 September 2024 | 06:30 WIB
Sartika Hutahaean, S.Kep., Ners. (Realitasonline.id/Dok)
Sartika Hutahaean, S.Kep., Ners. (Realitasonline.id/Dok)

Baca Juga: Tips Jaga Kesehatan Mata dari Radiasi HP dan Laptop, dr Zaidul Akbar Anjurkan Begini

Membawa kepala ke muka, kemudian diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya. Sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka.

Dilanjutkan mengangkat tubuh dari sandaran kursi, kemudian punggung dilengkungkan, lalu busungkan dada.

Kondisi ini dipertahankan selama 10 detik, kemudian rileks. Saat rileks, letakkan tubuh kembali ke kursi, sambil membiarkan otot otot menjadi lemas. Menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyak banyaknya.

Posisi ini ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada kemudian turun ke perut. Pada saat ketegangan dilepas, selanjutnya dapat bernafas normal dengan lega.

Gerakan selanjutnya menarik kuat kuat perut ke dalam, kemudian ditahan sampai perut menjadi kencang dan keras.

Setelah 10 detik dilepaskan bebas, dan diulang kembali seperti gerakan awal untuk perut ini. Lanjut dengan meluruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.

Baca Juga: Wajib Dicoba! dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Minuman Penangkal Cuaca Panas, Rasanya Segar dan Manis Pakai Air Tebu

Gerakan ini dilakukan sebanyak dua kali. Setelah gerakan 14 dilanjutkan dengan mengunci lutut, lakukan penegangan otot ± 8 detik, kemudian relaksasikan secara perlahan-lahan dan rasakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan rileks.

Lakukan gerakan ini dua kali. Relaksasi ini menjadi metode relaksasi termurah, tidak ada efek samping, mudah dilakukan, membuat tubuh dan pikiran terasa tenang dan rileks (Jacob, 2010 dalam Erwanto, dkk 2017).

Suratini (2013) dalam penelitiannya, latihan relaksasi progresif dengan keadaan tenang, relaks dan konsentrasi penuh terhadap tegangan dan relaks selama 15 menit, akan mensekresi Corticotropin Releasing Hormon (CRH) dan Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) pada hipotalamus akan menyebabkan aktivitas kerja saraf simpatis menurun.

Sehingga berdampak pada penurunan denyut jantung, pelebaran pembuluh darah, dan penurunan pompa jantung sehingga tekanan darh menurun.

Berdasarkan beberapa penelitian, tehnik terapi relaksasi otot progresif terbukti dapat mempengaruhi penurunan tekanan darah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X