Realitasonline.id - Medan | Gubernur Sumut Bobby Nasution ingin memperluas kerja sama dengan Guangdong, China. Kerja sama tersebut diharapkan dalam bentuk investasi, ekspor dan impor.
Sumut dan Guangdong telah menjalin kerja sama lebih dari 20 tahun, tapi lebih banyak bekerja sama di bidang humaniora. Pada kesempatan ini, Bobby Nasution berharap kerja sama dengan Guangdong, yang merupakan markas mobil listrik terlaris di dunia, BYD semakin erat dan diperluas yang saat ini semakin memadati jalanan di kota-kota Sumut.
“Kami tahu ada manufaktur besar di sana, kami harap kita bisa menjalin kerja sama, seperti RRT investasi dengan membangun manufakturnya di sini, kami juga bisa memasok karet dan produk hilirisasi kelapa sawit untuk kebutuhan manufakturnya,” kata Bobby Nasution saat menerima kunjungan Konsul Jenderal (Konjen) RRT di Medan Zhang Min dan Delegasi Provinsi Guangdong di Anjungan Lantai 9, Kantor Gubernur, Jalan Diponegoro 30 Medan, Senin (14/4).
Kerja sama Sumut dan Guangdong sampai saat ini berada di level yang sangat baik. Ada tiga investasi besar Guangdong di Sumut yaitu PLTA Batang Toru, Dairi Prima Mineral dan Taman Sains Teknologi Herbal dan Holtikultura (TSTH2).
Bobby Nasution berharap, proyek-proyek ini semakin baik ke depan, terutama terkait pengembangan pertanian. Sumut sebagai salah satu daerah lumbung pangan Indonesia membutuhkan pengembangan dan riset yang masif di sektor pertanian.
“Kami tahu RRT (China) kuat dalam bidang pengembangan pertanian, bibit, alat pertanian, pengembangan yang membuat pertanian semakin efektif dan efisien, kami harap Guangdong bisa membantu kami untuk mengembangkan pertanian di sini,” kata Bobby Nasution.
Baca Juga: Direksi Inalum Apresiasi Semangat dan Loyalitas Karyawan dalam Menjalan Tugas