Realitasonline.id - MEDAN | Universitas Sumatera Utara (USU) kembali meraih penghargaan di ajang Anugerah Humas Indonesia (AHI).
Pada tahun ini, USU meraih Silver pada Kategori PPID Terbaik dan Kategori Pelayanan Informasi Publik Terinovatif, sementara untuk Kategori Kanal Digital, USU mendapatkan Bronze. Penghargaan Best Presenter diraih Amalia Meutia, M.Psi., Psikolog.
Kepala Humas, Protokoler dan Promosi Amalia Meutia, M.Psi., Psikolog usai menerima penghargaan Best Presenter mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan pimpinan universitas, khususnya Rektor USU Prof. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si.
"Dukungan dan kepercayaan itu membuat Tim Kantor Humas, Protokoler dan Promosi selalu bersemangat dalam memberikan yang terbaik, terkhusus pada ajang-ajang perlombaan," katanya, Sabtu (27/9/2025).
Penghargaan ini, menurut Amalia, adalah bukti pengakuan dan rekognisi bahwa Universitas Sumatera Utara telah berupaya maksimal dalam memberikan yang terbaik di bidang kehumasan.
Selama empat tahun terakhir, Amalia mengatakan, Kantor Humas, Protokoler dan Promosi selalu meraih penghargaan dipelbagai ajang.
"Penghargaan-penghargaan yang diraih itu bukan hanya untuk gengsi semata, namun untuk menaikkan reputasi USU sesuai dengan program kerja Rektor Prof. Muryanto Amin," tegasnya.
Baca Juga: XTRA Savers Valas, CIMB Niaga Mudahkan Nasabah Transaksi di Luar Negeri
Terakhir, Amalia juga mengucapkan terima kasih kepada para stakeholder yang selama ini terlibat dan membantu kerja-kerja tim kehumasan.
Penghargaan-penghargaan yang diraih tentu tidak terlepas dari dukungan para stakeholder, khususnya para jurnalis yang selama ini memberitakan, memberi kritik dan saran kepada USU untuk terus tumbuh lebih baik.
Gelaran Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2025 sendiri diikuti 198 entri dari 59 instansi di JW Marriott Hotel Surabaya, Kamis (25/9/2025).
Tema sentral AHI 2025 yakni "Akuntabilitas Komunikasi dan Keterbukaan Informasi Publik untuk Indonesia Maju”.
Baca Juga: Kapolsek Dramaga Dukung Musrenbang Desa Sinarsari Tahun 2026
CEO Humas Indonesia Asmono menjelaskan, akuntabilitas dan transparansi bukan lagi sekadar tuntutan regulasi, tetapi fondasi utama untuk membangun kepercayaan publik.