Ketua Panitia Zaim Dzaky Sanjaya menuturkan, dengan menggunakan naskah-naskah terpilih dari Sayembara Menulis Naskah Drama tahun 2024, festival ini menjadi jembatan antara sastra dan pertunjukan. Proses ini memungkinkan karya sastra tidak hanya dibaca, tetapi juga dihidupkan di atas panggung, sehingga lebih mudah dinikmati masyarakat luas.
“Festival ini bertujuan untuk mempertemukan kelompok teater dari berbagai institusi pendidikan, sehingga tercipta kolaborasi, pertukaran ilmu, dan penguatan jaringan komunitas teater muda di Sumatra Utara,” ucap mahasiswa Pascasarjana Sosiologi Universitas Sumatera Utara ini.
Baca Juga: Pemkab Deli Serdang Regrouping 2 SDN di Medan Estate
Menurutnya, minat masyarakat, khususnya kalangan muda, terhadap seni pertunjukan teater terus meningkat. Namun, event teater yang berkualitas dan terstruktur masih terbatas. Festival ini hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyajikan pertunjukan drama yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral dan edukasi.
“Tema epos perjuangan dipilih untuk mendorong peserta dan penonton merefleksikan berbagai bentuk perjuangan kontemporer — bukan hanya perjuangan fisik di medan perang, tetapi juga perjuangan melawan ketidakadilan, kemiskinan, serta perjuangan mempertahankan identitas budaya di tengah arus global,” katanya.
Aspek penilaian akan mencakup orisinalitas interpretasi naskah, teknik akting, kreativitas pementasan, dan kesesuaian dengan tema perjuangan. “Kami sangat menekankan keaslian karya. Setiap bentuk plagiarisme atau pelanggaran ketentuan akan berakibat pada diskualifikasi,” tegas Azka, koordinator acara.
Pendaftaran telah dibuka melalui tautan bit.ly/3Hd2tpw yang memuat petunjuk teknis lengkap, naskah drama, dan formulir pendaftaran. Setiap tim yang terdaftar wajib mengikuti taklimat (technical meeting) satu hari sebelum festival dan aktif mempromosikan karya mereka melalui poster dan video trailer.