Semangat Pelayanan
Menggenang inspirasi dari para pahlawan, kita harus hadir sebagai pelayan rakyat: mendengar suara mereka, menjangkau yang tertinggal, memberikan akses yang selama ini sulit dijangkau. Pelayanan publik yang responsif, cepat, adil. Inilah bentuk penghormatan terbaik kepada para pahlawan.
Semangat Kebersamaan
Pahlawan bangsa berjuang bersama tidak sendiri. Hari ini, juga kita dipanggil untuk membangun solidaritas sosial: antar-warga, antar-kelompok, antar-generasi. Bukan hanya bicara hak, tetapi tanggung-jawab bersama agar masyarakat tidak ada yang tertinggal.
Semangat Keberlanjutan Aksi
"Pengabdian pahlawan tidak berhenti setelah perang usai, banyak dari mereka memperjuangkan pendidikan, kesejahteraan, pembangunan daerah. Tantangan kita kini adalah mewarisi komitmen itu, pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya manusia yang unggul, dan sistem yang adil. Bukan sekadar hari ini ramai, lalu besok lupa."tegasnya.
Untuk warga Medan dan seluruh Indonesia, saya mengajak, gunakan momentum ini bukan hanya untuk mengenang, tetapi untuk bertindak.
Tanyakan pada diri kita: Apa arti menjadi “pahlawan kecil” dalam kehidupan sehari-hari saya? Mungkin dengan membantu tetangga yang kesulitan, memastikan anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang layak, atau turut memudahkan akses layanan publik di lingkungan kita.
Baca Juga: Menag Apresiasi, Film Cahaya Ilmu Asal Sumut Raih Juara 2 Pada Kompetisi Film Islami Nasional 2025
Kepada generasi muda, tugas besar ada pada kalian. Jangan hanya melihat “Pahlawan” sebagai figur lampau, tetapi sebagai teladan nilai yang bisa dipraktikkan: keberanian, pengorbanan, kerja keras, dan keadilan. Jadilah pahlawan di ruang dan zamanmu sendiri.
Akhir kata, saya mengucapkan selamat Hari Pahlawan. Semoga kita semua mampu menyalakan kembali api pengabdian dan tanggung-jawab sosial dalam tindakan nyata hari ini, bukan sekadar dalam kata-kata, tetapi dalam langkah‐kiriman yang nyata menuju masyarakat yang lebih adil, makmur, dan manusiawi. (AY)