Rico Waas: Korupsi Pengkhianatan terhadap Bangsa dan Rakyat

photo author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 12:01 WIB
Rico Waas sebut bahwa aparatur yang korupsi sebagai tindakan penghianatan terhadap bangsa dan rakyat, karena telah disumpah menjadi abdi negara.
Rico Waas sebut bahwa aparatur yang korupsi sebagai tindakan penghianatan terhadap bangsa dan rakyat, karena telah disumpah menjadi abdi negara.

Realitasonline.id - Medan | Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyatakan korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan bentuk pengkhianatan terhadap bangsa, negara, dan masyarakat.

Penegasan tersebut disampaikannya dalam Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Kota Medan sekaligus Gelar Pengawasan Daerah (Wasda) Kota Medan Tahun 2025 yang digelar di Hotel Aryaduta Medan, Kamis (18/12/2025).

Dalam kegiatan yang dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan, Sekretaris Daerah Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, M.M., perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, asisten dan staf ahli, pimpinan perangkat daerah, Inspektur Kota Medan Erfin Fahrurrazi, serta para camat dan lurah se-Kota Medan itu, Rico Waas menekankan setiap aparatur yang telah bersumpah menjadi abdi negara, namun masih terlibat dalam praktik koruptif, sejatinya telah mengkhianati amanah yang diberikan negara dan rakyat.

Ia menilai, tidak ada arti mencintai Merah Putih apabila masih membiarkan perilaku korupsi terjadi di lingkungan pemerintahan.

 

Baca Juga: Jembatan Alternatif Teupin Reudeup - Awee Geutah Dibuka, Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Ali Imran: Untung Bupati Bireuen Ahli Jembatan

 

“Korupsi juga menghilangkan kepercayaan masyarakat. Ketika kesalahan terus berulang, masyarakat bisa menganggapnya sebagai hal yang biasa. Ini kondisi yang berbahaya karena pemerintah akhirnya dipandang tidak memiliki integritas,” tegasnya.

Rico Waas mengajak seluruh jajaran Pemko Medan menjadikan momentum Hari Anti Korupsi sebagai refleksi dan otokritik bersama. Ia mengingatkan bahwa masyarakat sangat bergantung pada pemerintah, mulai dari pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, hingga penciptaan lapangan kerja.

Ia juga menekankan bahwa praktik koruptif kerap bermula dari hal-hal kecil yang dianggap sepele, seperti penyalahgunaan wewenang, manipulasi data, hingga ketidakdisiplinan, termasuk manipulasi absensi. Selain itu, Wali Kota Medan berpesan agar aparatur tidak terjebak pada gaya hidup berlebihan yang dapat memicu tindakan menyimpang dari nilai integritas.

Baca Juga: Pemkab Aceh Selatan Terima Penghargaan Apresiasi Mitra Terbaik TVRI Stasiun Aceh Tahun 2025

 

Sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai antikorupsi sejak dini, dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan orasi dan pertunjukan teaterikal bertema antikorupsi yang dibawakan oleh siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Medan. Pertunjukan ini menjadi pengingat bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda.

Pada kesempatan yang sama, Inspektur Kota Medan Erfin Fahrurrazi dalam laporannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dan Gelar Pengawasan Daerah Kota Medan Tahun 2025 bertujuan menyatukan semangat pencegahan korupsi dengan langkah evaluasi melalui hasil pengawasan internal yang konkret dan terukur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X