"Kualitas air yang buruk turut berkontribusi kurangnya pasokan air PDAM Tirtanadi di Kota Medan. Banyak air yang mengalir ke rumah pelanggan terbuang sia-sia tanpa dipergunakan untuk kebutuhan konsumsi, karena airnya kotor" ujarnya.
Padahal, jelasnya, PDAM Tirtanadi sudah memiliki dana penyertaan Rp73 milyar lebih yang belum digunakan, ditambah lagi hasil dari margin yang estimasinya dari hasil-hasil Perda Penyesuaian Tarif.
"Sudah tiga tahun penyertaan modal itu tidak digunakan. Dulu, penyertaan modal itu menambah kapasitas air agar waitinglist tidak begitu lama," ujarnya lagi.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri melalui siaran persnya, Selasa (15/10) menyebutkan, gangguan kualitas air yang didistribusikan PDAM Tirtanadi merupakan efek dari kerusakan Panel Inverter di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal, akibat sambaran petir beberapa waktu lalu, sehingga menyebabkan 3 pompa terhenti. Sambaran petir tersebut mempengaruhi sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) yang ada di IPA Sunggal, sehingga sistem monitoring ketinggian air pada reservoir tidak terpantau dengan baik. (MI)