MEDAN - Realitasonline | Mengapa ketrampilan abad 21 dibutuhkan dan harus menjadi tantangan dosen dalam menyiapkan mahasiswa calon guru?
Pertanyaan ini dilontarkan oleh salah seorang narasumber pada peserta workshop "Program Diseminasi, Pelatihan Praktik yang Baik dalam Pembelajaran bagi Dosen LPTK" yang diselenggarakan oleh program studi PGSD UMN Al Washliyah di kampus Lahmuddin, Rabu (16/10).
Workshop yang digelar selama tiga hari mulai 15-17 Oktober-2019 itu diikuti 54 orang dosen LPTK dengan menghadirkan narasumber Prof Dr Sri Minda Murni MS dari Teacher Training Institut (TTI) Coordinator North Sumatera (Kordinator LPTK Sumut) di bawah naungan yayasan Tanoto Foundation.
Menjawab pertanyaan itu, kata ketua program studi PGSD UMN, Dra Sukmawati MPd didampingi Drs Hidayat MEd, kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UMN, adalah saat ini mahasiswa calon guru tidak lagi dipersiapkan sebagai guru sumber informasi yang hanya mengajar di depan kelas. Akan tetapi, mahasiswa calon guru dipersiapkan sebagai tenaga pendidik yang menghasilkan model pembelajaran aktif.
Kata Sukmawati, peserta workshop yang merupakan dosen LPTK inilah yang dipersiapkan untuk mendidik mahasiswa calon guru tersebut. "Di sini dosen-dosen LPTK itu akan menerapkan pembelajaran MIKIR, yakni mengalami/melakukan, interaksi, komunikasi dan refleksi. Dengan MIKIR ini akan mendapatkan target dari model penerapan yang dalam pembelajaran tadinya non aktif menjadi menghasilkan pembelajaran aktif, sebutnya.
Sukmawati lebih lanjut juga menjelaskan untuk menghadapi revolusi industri 4.0, dosen-dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) khususnya di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) harus mampu melakukan pengembangan inovasi untuk kualitas pembelajaran, dan inilah yang disebut Pintar.
"Jadi, dengan mengusung konsep tersebut dosen harus aktif dan jangan hanya ceramah di depan kelas. Karena perubahan teknologi yang demikian cepat, dan sekarang ini mahasiswa calon guru itu sudah lebih pintar dan lebih cepat dapat informasi dari media sosial, jadi sebagai dosen harus lebih aktif dan fungsinya akan lebih banyak menjadi pembimbing," kata Sukmawati yang menyebutkan kegiatan workshop dibuka oleh wakil rektor (WR) I, Dr H Firmansyah MSi.