"Lihatlah sosok-sosok yang memang mampu tampil sebagai kontestan yang akan bertanding atau bersaing dalam memperebutkan posisi kepala daerah kota Medan," ungkapnya.
Dia juga sangat prihatin melihat partai politik tidak melakukan seleksi secara benar-benar terhadap calon kepala daerah. Dikhawatirkan demokrasi akan tergerus dengan adanya dugaan kontestasi dengan kotak kosong.
"Memang ini belum final, tapi batas akhir dari KPU sudah hampir kelihatan bahwa pilkada Kota Medan dan beberapa daerah lain di Indonesia nyaris melawan kotak kosong.Demokrasi itu mati suri jika terjadi lawan kotak kosong," tandasnya.
Nezar juga minta KPU pusat perlu memperhatikan kontestan yang menjabat kepala daerah dan legisltif diberi hak yang sama seperti PNS harus menggambil cuti. Untuk mendukung masalah ini, aturannya harus dirubah agar dikemudian hari tidak terjadi seperti selama ini kebablasan. (Rmi)