Lebih lanjut Sulaiman menjelaskan, pada 9 Desember tentunya TPS harus sudah steril dari berbagai atribut kampanye bahkan seharusnya, menurut Sulaiman, kedua Paslon juga tidak perlu dihadirkan pada simulasi tersebut. "Untuk menghindari penumpukan massa, karena ketika Paslon menghadiri kegiatan tentu akan banyak rombongan yang mendampingi malah nanti menjadi sorotan kepada kita yang menyelenggarakan simulasi ini. Jika kita memang betul-betul ingin menjadikan simulasi ini 99,99% mirip dengan aslinya kita jalani sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Artinya hanya perwakilan dari masing-masing Paslon yang dapat dipercaya sebagai agen sosialisasi yang dihadirkan," ungkapnya.
Terakhir, Sulaiman juga mengajak agar yang hadir secara langsung maupun yang menyaksikan melalui streaming dapat benar-benar menyimak jalannya simulasi ini agar dapat bahan evaluasi demi kesuksesan penyelenggaraan pilkada Kota Medan 2020. "Mari kita lihat titik lemah yang terjadi di simulasi ini dan segala kemungkinan yang akan terjadi dan hambatan lainnya. Karenanya besar harapan saya KPU dapat menghadirkan 325 pemilih yang akan mengikuti simulasi. Jika ada yang keperluan tambahan yang belum terangkum pada simulasi nanti dapat didiskusikan lagi," pungkasnya. (AY)