BELAWAN - realitasonline.id | Kehidupan nelayan masih saja jadi perbincangan, khusunya kondisi perekonomiannya masih dibawah garis kemiskinan, dan tentunya hal itu sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk bergegas dan memperhatikan kehidupan nelayan.
Saat ini "kemiskinan" tak jauh dari kehidupan para kaum nelayan umumnya. khususnya yang berada di Ujung Tanjung Lingkungan XV Kampung Bagan Tambahan (Batam) Bagan Deli Belawan, Minggu (8/11/2020).
Pantauan realitasonline.id di Kampung Batam menyaksikan kehidupan nelayan yang terlihat memprihatinkan, terkadang keseharian nelayan pinggiran Kampung Batam tersebut mencari kerang hanya dengan menggunakan kedua tangan di kawasan pinggiran beting kawasan perairan Belawan, berbeda jauh dari sebutan "nelayan adalah pahlawan atau pejuang protein. Tanpa nelayan, kebutuhan sumber protein tak akan kita nikmati".
Pengaruh sedikitnya hasil laut bagi nelayan akibat dari pencemaran limbah pabrik serta diduga karena adanya proyek raksasa di reklamasi laut, sehingga mata pencarian nelayan drastis berkurang.
Saat tim melirik ke bawah dari atas jembatan Gantung Batam, Bagan Deli terdengar sayup-sayup air mengalir diterpa angin ke laut lepas Belawan. Dan jejeran rapi perahu nelayan tertambat di depan rumah yang kesemuanya berdinding kayu.
Senja hari itu terlihat kesibukan para nelayan yang pulang dari melaut. Dan ada pula nelayan yang sedang merajut jala rusak. Serta sebagian laginya, nelayan berkemas-kemas untuk berangkat pagi dini hari.
Penduduk Ujung Tanjung Kampung Batam Belawan mayoritas bermata pencarian sebagai nelayan pinggiran.