Keseluruhan warga Kampung Batam Belawan masih memegang teguh adat istiadat dan aturan peninggalan para tetua disana. Sikap saling menghormati dan menghargai diperlihatkan antara yang tua dengan anak muda dan sebaliknya.
Setiap harinya suasana guyub menghiasi pergaulan warga di Kampung Batam. Acara takziah dan perwiritan saat kemalangan pun merupakan acara yang sakral buat masyarakat disana.
Menurut warga Ujung Tanjung Kampung Batam, May (27), saat ditemui mengatakan hasil keseharian melaut suaminya bernama Iyan hanya pas-pasan saja. Bahkan, terkadang pernah tak ada membawa hasil sama sekali.
"Bang sekarang ini suamiku membawa uang hanya Rp 40 ribu ke rumah. Terkadang kami harus meminjam ke tetangga untuk beli susu si kecil," kata May saat berbincang-bincang singkat dengan awak media.
Tokoh nelayan yang dituakan di Belawan, Khairudin Nasution alias Kadin, terpancar wajahnya yang begitu keras dengan sorot matanya tajam, mengatakan kalau dirinya sedari dahulu tegar dengan keadaan.
"Masyarakat di Kampung Batam ini haruslah tegar dalam segala hal. Selalu tebar kebaikan walau sesulit apapun. Itulah pesan tetua kita disini," ucap Kadin.
Walau rasa kesulitan terus menyelimuti para nelayan saat mencari nafkah di laut, namun saja warga Kampung Batam, kesehariannya tetap bersahaja tanpa ada rasa ngeluh sekalipun. (AH)