Baca Juga: Belasan Korcam Ngadu ke DPRD Medan
Irman juga berharap, webinar ini memberikan output dan outcome tata cara menjadikan komunikasi sebagai bagian strategis untuk memutus mata rantai Covid-19. “Kominfo memiliki peran terdepan dalam menyosialisasikan hal-hal terbaik di daerah untuk memutus mata rantai Covid-19 di daerah ini,” sebutnya.
Webinar tersebut juga menampilkan sejumlah narasumber, antara lain, Mulyani selaku Analisis Kebijakan Ahli Madya dan Koordinator Tata Kelola Komunikasi Publik Kementrian Kominfo RI. Menurut Mulyani, ada beberapa cara penyusunan strategi komunikasi publik, yakni pertama menetapkan tujuan komunikasi dengan mengidentifikasi dan menganalisis seluruh rekomendasi.
“Kedua, menetapkan target khalayak dengan identifikasi khalayak berdasarkan isu, ketiga pengemasan konten, keempat menetapkan media berdasarkan preferensi dan kelima melakukan pemantauan dan evaluasi strategi komunikasi,” ungkapnya.
Narasumber kedua, Zakaria Siregar dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), dalam paparannya yang berjudul ‘Seleksi Konten dan Media dalam Strategi Komunikasi Publik’ mengatakan komunikasi yang efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat, dan audiens.
Menurut Zakaria, Dinas Kominfo memiliki peranan strategis dalam menyampaikan pesan kepada publik. Untuk menghasilkan strakom yang efektif, salah satunya memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, dan melakukan analis media secara berkala untuk menghindari kegagalan komunikasi. “Komunikasi dikatakan berhasil ketika pesan dapat difahami dan memunculkan persepsi positif dan perubahan prilaku,” jelasnya.
Webinar yang dipandu Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumut Zulfikar Tanjung, juga dihadiri Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Sumut Harvina Zuhra dan Kepala Seksi Informasi Publik Porman Juanda Marpomari Mahulae. (AL)