"Di zaman Jahiliah, seorang ayah bisa menjual anak perempuanya. Bersyukurlah kita ditakdirkan Allah SWT hidup di zaman saat ini," katanya.
Ustaz Amroeni Dradjat dalam tausiahnya menekankan pada perempuan untuk lebih memahami makna dari bulan Ramadan ini, dimana Allah SWT lebih menguji tentang kesabaran, untuk lebih banyak beramal serta tidak hanya memikirkan diri sendiri, melainkan untuk lebih peduli dengan sekitar.
"Bulan ini kita akan diuji tentang kesabaran, dan di bulan ini kita dikaji untuk terus beramal ibadah. Puasa ini juga di tuntut untuk dapat berpengaruh pada orang lain, yakni untuk dapat memikirkan orang lain dan bukan hanya diri sendiri," katanya.
Dijelaskannya ada dua posisi perempuan yakni dimuliakan dan satu sisi menjadi sumber masalah. Hal ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan banyaknya penghuni neraka adalah dari golongan perempuan.
"Saya harap bagi perempuan Islam untuk dapat menghindari dari segala bentuk yang dapat memasukkan kita ke dalam api neraka," katanya. (AL)