“Seperti penentuan upah, jika penghasilannya kecil pasti tak akan cukup. Ketidakstabilan ekonomi kemudian akhirnya menimbulkan gejolak dan demonstrasi. Kalau di Eropa, pengusahanya menyalahi aturan sesuai tuntutan hidup layak (upah buruh), bisa didemo. Tetapi upah minimum itu ada hitungannya, harus jelas. Makanya perlu kita duduk bersama,” jelas Edy Rahmayadi.
Selain itu, Edy juga mengapresiasi kegiatan peringatan Hari Buruh yang berlangsung meriah di Sumut. Hanya saja, selain peringatan selayaknya perayaan itu, perlu diperkuat dengan membangun gerakan yang lebih berguna.
“Saya ingin setiap gerakan ada gunanya. Jadi tidak hanya sekadar teriak-teriak. Kalau boleh Mayday ini tidak harus hanya 1 Mei saja diperingati. Tetapi bagaimana dibuat beberapa hari kegiatan yang sifatnya duduk bersama dan menganalisis kondisi kekinian dan rencana kedepan,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian melaporkan bahwa pelaksanaan kegiatan peringatan Mayday tahun ini berjalan dengan baik dan dirinya mengungkapkan apresiasi Gubernur kepada para buruh yang menjadikan momentum kali ini kondusif dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Rangkaian yang sudah kita lakukan adalah seperti perlombaan sepeda hias dan pemberian hadiah lucky draw ke semua perwakilan serikat buruh, buka puasa bersama dengan Forkopimda yang dihadiri Wakapolda Sumut. Dan ketiga, kita lakukan vaksinasi untuk 100 orang buruh,” sebut Bahar.
Begitu juga kegiatan positif lainnya seperti pembagian sembako yang berasal dari berbagai instansi, yakni Polda Sumut, Apindo maupun BPJamsostek kepada buruh. Sehingga peringatan Hari Buruh sedunia disambut gembira.
“Pesan Gubernur juga agar ada analisis dan diskusi dengan pakar dan pekerja, apa yang harus kita buat untuk perbaikan kesejahteraan buruh di Sumut. Tentu ini jadi catatan penting agar 2022 bisa kita lakukan dengan baik, sehinga sentuhan pemerintah kepada buruh tidak hanya sebatas slogan,” katanya,yang kembali mengingatkan agar perusahaan memberikan THR paling lambat H-7 Lebaran.
Sedangkan dari pihak buruh, Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Buruh di Sumut Parulian Sinaga merasa bersyukur karena Pemprov Sumut memfailitasi kegiatan peringatan yang mereka gelar. Sebab menurutnya, acara seperti ini baru terjadi di provinsi ini apalagi semua hadirin bisa bertatap muka langsung dengan Gubernur.