“Ini yang saya sampaikan langsung kepada Pak Gubernur, dan sekarang saya sampaikan di sini. Sebagai wujud komitmen Kota Medan dalam memajukan olahraga, menjadikan Medan Kota Atlet. Kenapa saya berani menganggarkan dana untuk membangun venue. Karena efek dominonya sangat tinggi, jika salah satu kota atau provinsi menjadi lokasi venue olahraga,” ungkap Wali Kota sembari menambahkan jika Medan menjadi venue, imbasnya akan luar biasa, baik imbas perekonomian dan imbas geliat olahraga hingga ke tingkat lingkungan.
Sebelumnya, Ketua Umum KONI Sumut John Ismadi Lubis menyebut, KONI Sumut saat ini mempersiapkan banyak program. Khusus persiapan mengikuti PON Papua, di mana dari 200 atlet yang dibawa ke PON Papua, 70 persen adalah atlet Medan. Disamping itu Sumut juga mempersiapkan tuan rumah PON 2024 bersama Aceh, yang Pelatda jangka panjangnya sudah dimulai Juli 2021 ini.
Selain itu, Sumut akan menggelar Porprovsu 2022, sehingga di rapat ini juga KONI Medan harus menyusun program termasuk menyusun anggaran ke APBD Kota Medan dalam rangka persiapan Porprovsu. “ Di sini hadir Wali Kota Medan, saya yakin Pemko Medan tetap komit memajukan olahraga di kota ini dengan mengalokasikan anggaran, apalagi Medan selalu menjadi juara umum. Medan sebagai Kota Atlet, Wali Kotanya hobby olahraga, sehingga pasti lah mendukung,” papar John Lubis.
Sementara Ketua Umum KONI Medan Drs Eddy H Sibarani mengatakan rapat punya tiga agenda, yakni evaluasi, menyusu program 2022, dan hal-hal lain termasuk sukseskan PON Papua serta PON 2024 di Sumut Aceh.
“Saat ini Kota Medan memiliki 600 atlet binaan, dan PON 2024 berlangsung di Sumut-Aceh. Sebagai ibu kota provinsi, sudah sepantasnya Kota Medan lebih banyak berbuat,” ujar Eddy Sibarani.
Selama ini, katanya, atlet-atlet Kota Medan mendominasi 60-70 persen kontingen Sumut. Begitu juga sumbangan medali emas, di mana kontribusi atlet Medan untuk kontingen Sumut juga mencapai 70 persen. (KIM)