“Jadi sebenarnya, e-purchasing adalah pilihan pertama bagi para aparatur pemerintah yang ingin mengadakan barang dan jasa,” terangnya.
Metode e-purchasing atau e-katalog ini memiliki kelebihan-kelebihan. Di antaranya, sebut Topan, adalah non tender, efisiensi waktu dan biaya, transparansi harga dan spesifikasi teknis, akuntabel, dapat memilih produk sesuai dengan kebutuhan.
“Proses tender memakan waktu cukup lama, dari 27 hari sampai sebulan. Sementara, kita tahu bersama, begitu banyak jalan yang harus diperbaiki. Mengingat waktu yang begitu sempit, tentunya diperlukan cara yang cepat agar program prioritas ini bisa terlaksana dengan baik. Salah satu cara yang paling tepat adalah e purchasing untuk pembelian material, barang-barang, atau jasa yang dibutuhkan untuk percepatan pembangunan dan perbaikan jalan ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Executive Suluh Muda Inspirasi, Kristian Redison Simarmata selaku Direktur Executive Suluh Muda Inspirasi, menilai pilihan metode e-purchasing ini adalah tepat untuk percepatan perbaikan begitu banyak jalan rusak di Medan.
“Tapi, dengan e-katalog maka akan dapat dilihat perusahaannya, dan kemampuan kinerjanya. Jadi, langkah yang dilakukan Wali Kota adalah langkah maju yang harusnya sudah dilakukan oleh wali kota – wali kota sebelumnya,” kata Kristian di Medan
Selain itu, tambah Kristian, sistem e-katalog juga menjadi langkah maju Bobby Nasution untuk memperbaiki sistem kerja di lingkungan Pemko Medan. Dirinya berharap, metode e-katalog tidak hanya digunakan untuk tender perbaikan infrastruktur jalan di Dinas PU Kota Medan, melainkan di semua OPD di lingkungan Pemko Medan. (AY)