Wali Kota Medan Launching Pengolahan Sampah Gunakan Sistem Bioteknologi

photo author
- Sabtu, 3 Juli 2021 | 11:55 WIB

MEDAN - realitasonline.id | Wali Kota Medan Bobby Nasution akan me-launching program pengolahan sampah dengan menggunakan teknologi Advanced Landfill Mining With Material & Energy Recovery (ALFIMER), Sabtu (3/7) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun Jalan Marelan Raya, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Teknologi ini dipilih karena telah menggunakan sistem Bioteknologi untuk penanggulangan dan pengubahan sampah baru dengan biaya murah, ramah lingkungan, teknik sederhana dan sistem permesinan yang sangat terjangkau.

“Insya Allah, Bapak Wali Kota akan me-launching program pengolahan sampah dengan menggunakan sistem Bioteknologi. Keluaran dari sistem ini nanti berupa pupuk dan refuse derived fuel (RDF) dan solid recovered fuel (SRF). Ini merupakan salah satu metode yang mula pertama dilakukan di Indonesia,” kata Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan H M Husni di TPA Terjun, Jumat (2/7).

Husni berharap, mudah-mudahan sistem Bio Teknologi ini menjadi sebuah model, sebab harus disadari untuk membangun TPA berbasis Sanitary Landfill dibutuhkan lahan dan Pemko Medan tidak memiliki lahan. Salah satu upayanya dengan menghilangkan TPA tetapi dengan melakukan pemrosesan pengolahan sampah pada basisnya. Dikatakan Husni, teknologi ALFIMER dengan menggunakan sistem Bioteknologi ini sudah digunakan di sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, Fiji, Kamboja dan India.

Selain TPA Terjun, jelas Husni, uji coba penggunaan sistem Bioteknologi juga dilakukan di Pasar Induk Laucih, Taman Cadika dimana semua sampah-sampah pemotongan pohon akan dijadikan pupuk melalui sistem Bioteknologi dan kedepan TPA Namo Bintang akan dikelola Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS). “Kita berharap nantinya pengolahan sampah sudah berbasis pada pengolahan dari hulu dan hilirnya,” jelasnya.

Diungkapkan Husni, berdasarkan beberapa catatan-catatan pengolahan sampah, sistem Bioteknologi merupakan yang paling efisien dari pengolahan sampah. Proyek ini, terangnya, merupakan hasil kerjasama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan dengan Mitra Biosis Ekoteknik (MBE) selaku pemegang teknologi, PKPS serta Universitas Sumatera Utara (USU) yang diharapkan dapat membantu membuat studi kelayakan dan naskah akademik.

Selanjutnya mantan Kadis Pendapatan Kota Medan itu mengungkapkan, pupuk yang dihasil dari pengolahan sampah dengan menggunakan sistem Bioteknologi sudah diuji, baik ke Sucofindo maupun PKPS. 

“Mudah-mudahan nutrisinya sudah ada dan logam beratnya sudah tidak ada sehingga sangat aman untuk digunakan industri pertanian. Makanya jika sudah dalam skala besar kita lakukan, harapan Bapak Wali Kota nantinya, pupuk yang dihasilkan itu bisa menunjang sektor pertanian di Sumut, mungkin juga nasional,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X