MEDAN – realitasonline.id | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengenakan pakaian adat Batak Toba saat mengikuti upacara penurunan Bendera Pusaka Merah Putih. Sortali dan Ulos menghiasi pakaian Edy Rahmayadi saat mengikuti upacara yang dilangsungkan secara virtual se-Indonesia tersebut.
Sebelumnya, saat upacara Pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih Edy Rahmayadi mengenakan pakaian khas adat Melayu. Edy Rahmayadi merasa bangga dengan kemajemukan Sumut dan ini salah satu bentuk penghormatan pada etnis yang ada di Sumut.
“Kita patut bangga dengan kemajemukan Sumatera Utara, kita punya banyak etnis di sini. Saya berharap ini bisa mengingatkan kita untuk menjaga budaya kita agar tetap eksis dan tidak termakan zaman,” kata Edy Rahmayadi, usai mengikuti upacara penurunan Bendera Pusaka Merah Putih dari Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Selasa (17/8).
Selain itu, Edy Rahmayadi juga mengingatkan agar masyarakat Sumut mengenang kembali perjuangan pahlawan-pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia, kemudian membawa semangat juang mereka untuk melawan pandemi Covid-19. “Coba renungkan semangat juang pahlawan kita, keringat dan darah mereka tumpahkan untuk kemerdekaan RI. Sekarang giliran kita berjuang bersama melawan Covid-19,” tambah Edy Rahmayadi.
Pada upacara Penurunan Bendera Pusaka Merah Putih ini, Ketua Perwakilan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Eydu Oktain Panjaitan juga mengenakan pakaian adat yang sama. “Tidak ada janjian dengan Pak Edy Rahmayadi, kebetulan saja kita kompakan hari ini,” terang Edy.
Upacara penurunan Bendera Pusaka Merah Putih dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta. Bendera Pusaka Merah Putih diturunkan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Tim Indonesia Tumbuh.
Joko Widodo dengan setelan jas didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Hadir juga mendampingi Presiden RI Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Kapolri (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kabinet Indonesia Maju.
