“Jangan sampai anak Anda, cucu Anda makan, minum dari yang haram, itu yang pertama. Saya agak miris melihat moral anak-anak kita sekarang, ada anak di bawah 17 tahun ketangkap razia di hotel, mengumbar aurat di media sosial, lama tidak sekolah tatap muka juga berpengaruh pada hal ini karena itu kegiatan kita sekarang sangat penting,” kata Maratua.
Menurut Wakil Ketua MUI Sumut Ardiansyah yang merupakan Ketua Panitia dialog interaktif ini anak-anak perlu kesiapan mental setelah hampir dua tahun belajar daring. Di hadapan para peserta yang sebagian besar ibu-ibu dari ormas-ormas Islam dan beberapa lembaga perempuan Sumut, dia berharap kegiatan ini membantu orang tua mempersiapkan hal tersebut.
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) di Sumut sendiri sudah dimulai sejak 1 November untuk daerah-daerah yang masuk kategori PPKM level 2. Karena itu, menurut Ardiansyah, kegiatan ini penting dilakukan agar orang tua punya strategi dan ilmu menyiapkan mental dan moral anak-anak.
“Karena itu kita hadirkan narasumber yang merupakan pakar pendidikan dan juga psikolog anak, ada Prof Fachrudin Azmi dan ibu Sri Winarni. Insya Allah, para peserta mendapat masukan, strategi menyiapkan mental anak-anak kita sebelum PTM,” kata Ardiansyah. (AL)