Musa Rajekshah Jadi Keynote Speaker Seminar Moderasi Beragama

photo author
- Selasa, 23 November 2021 | 21:55 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menjadi keynote speaker dalam Seminar Moderasi Beragama yang digelar Rumah Moderasi Beragama UINSU di Medan, Selasa (23/11). Pada kesempatan itu, Wagub menegaskan pendidikan agama sebagai penekanan keimanan perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda.  (DISKOMINFO SUMUT)
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menjadi keynote speaker dalam Seminar Moderasi Beragama yang digelar Rumah Moderasi Beragama UINSU di Medan, Selasa (23/11). Pada kesempatan itu, Wagub menegaskan pendidikan agama sebagai penekanan keimanan perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda. (DISKOMINFO SUMUT)

MEDAN realitasonline.id| Indonesia sebagai sebuah negara yang memuat keberagaman suku, bangsa, bahasa, adat istiadat dan agama, harus diisi dengan masyarakat yang memiliki jiwa toleransi dan saling menghargai. Untuk mencapainya, diperlukan orang-orang khususnya  generasi penerus yang memiliki keimanan atau rasa takut dengan penciptanya.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Moderasi Beragama yang digelar Rumah Moderasi Beragama UINSU di Medan, Selasa (23/11). Untuk itu, Wagub menegaskan pendidikan agama sebagai penekanan keimanan perlu ditanamkan sejak dini kepada generasi muda.

"Sebab semua keyakinan agama mengajarkan hal yang baik, tidak merugikan orang lain, mengajarkan tidak mengambil yang bukan haknya, semua agama pasti berbicara bagaimana berbuat kebaikan dan mengumpulkan  pahala yang akhirnya pasti kita akan kembali kepada Sang Pencipta untuk mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan di muka bumi ini. Dan semua ini bisa terwujud dengan keimanan, rasa takut dengan penciptanya, bukan takut sama manusia," ujar Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.

Lanjutnya, memiliki ilmu juga menjadi hal penting agar ke depan potensi alam dan negara bisa bersaing dengan negara lainnya. "Ilmu itu sangat penting agar potensi alam dan negara ini secara keilmuan kita mampu mengimbangi dengan negara-negara lain, serta mental agar punya keberanian mengatakan yang benar itu benar. Tapi dari semua itu yang terpenting adalah keimanan. Karena ilmu tinggi, mental baik tapi tanpa keimanan, maka akan menjadi orang merugi," ujarnya.

Dikatakan Ijeck, moderasi beragama atau harmonisasi umat beragama ini juga harus disertai dengan edukasi yang baik ke generasi penerus. "Haruslah kita memberikan pemahaman kepada seluruh generasi muda kita, bahwa  dalam keyakinan beragama tidak ada paksaan untuk orang atau keyakinan agama lain supaya mengikuti keyakinan agama kita. Negara ini begitu besarnya dengan beragam agama dengan suku. Konflik agama sangat sensitif dan akan berkepanjangan, serta suatu hal merugikan dan sangat tidak baik," tegasnya.

Untuk itu pendidikan agama sangat perlu diberikan dalam pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi agar pemahaman agama tidak salah. "Tapi menurut saya tidak kalah penting mewaspadai narkoba karena dapat menyebabkan kelabilan jiwa dan terganggunya ekonomi. Kemudian juga LGBT yang kurang terpublis sehingga dianggap hal biasa," tegasnya.

Ia pun berharap seminar yang digelar Rumah Moderasi Beragama UINSU ini tidak hanya dilakukan di ibu kota Provinsi saja, tapi juga bisa sampai ke daerah untuk menyadarkan dan memberikan pengetahuan pemahaman yang baik dalam keberagaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X