Selanjutnya di Kecamatan Medan Deli, jelas Camat Medan Deli Fery Suhery, Lingkungan 4 dan 5 Kelurahan Tanjung Mulia sejak ditetapkan Wali kota sebagai kawasan percontohan bebas sampah, seluruh jajaran Kcamatan Medan Deli semakin terpacu untuk menjaga kebersihan di kedua lingkungan tersebut.
“Sebagai upaya penanganan kebersihan, kita membuat bank sampah di kedua lingkungan tersebut. Kita harapkan masyarakat dapat membuang sampah di bank sampah dan nantinya sampah akan dipilah. Keberadaan bank sampah ini sebagai wujud dari program prioritas Bapak Wali Kota di bidang kebersihan. Dengan adanya bank sampah ini, hampir seluruhnya masyarakat di Kelurahan Tanjung Mulia saat ini membuang dan memilah sampah di bank sampah,” sebut Ferry.
Selain itu kata Ferry Suheri menambahkan, jajaran Kecamatan Medan Deli telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan menyarankan membuang sampah di bank sampah. “Alhamdulillah, sosialisasi yang dilakukan efektif karena saat ini masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai tidak lagi membuang sampah ke dalam sungai. Selain itu kami juga menyediakan bak sampah di wilayah tersebut,” jelasnya.
Selanjutnya, ungkap Ferry, setiap Sabtu dua Minggu sekali, mereka bersama masyarakat menggelar gotong royong dan melakukan penghijauan di kedua lingkungan tersebut. Dikatakannya, antusiasme masyarakat sangat baik untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Sekarang di lingkungan, jelasnya, sudah tidak ada lagi yang membuang sampah ke sungai.
“Kalau dulu banyak masyarakat di seputaran bantaran yang membuang sampah ke sungai. Sejak kami melakukan sosialisasi, mereka sekarang rata-rata mengantar sampahnya ke bank sampah. Kalaupun ada sampah yang tidak bisa dimanfaatkan dan harus dibuang, kami telah siapkan tong sampah khusus sampah yang tidak bisa didaur ulang di sepanjang sungai,” jelasnya.
Sementara itu terkait kawasan percontohan bebas sampah di Pasar Induk Lau Cih, Pasar Bakti serta Pasar Sentosa Baru, Dirut Peusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Suwarno mengungkapkan langkah-langkah yang telah dilakukan diketiga pasar. Sebai contoh Pasar Bakti yang masuk wilayah Cabang I, jelas Suwarno, telah melakukan pemangkasan ranting pohon, pengecatan tempat pembuangan sampah serta melakukan gotong royong sekaligus normalisasi drainase pasar bekerja sama dengan petugas P3TSU dari kecamatan. Kemudian, memperbaiki asbes di kantor kepala pasar, memasang plang dilarang parkir di depan pintu masuk pasar serta pengorekan tanah di halaman parkir bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan.
“Selain itu telah disediakan alat-alat kebersihan berupa kereta sorong, sapu lidi, sekop, cangkul, garukan, serokan sampah yang tujuannya untuk mendukung Program Pasar Bersih. Selanjutnya, memberikan edukasi kepada para pedagang untuk selalu menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu melarang pengunjung dan pedagang memparkirkan kenderaannya di dalam los. Untuk gotong royong, kita telah dua kali melakukannya di September dan Oktober," jelas Suwarno.
Sementara di Pasar Induk Lau Cih yang masuk Cabang II, papar Suwarno, langkah yang telah dilakukan untuk menunjang program tersebut, diantaranya melaksanakan pembersihan sampah seluruh areal tempat berjualan setiap harinya oleh petugas kebersihan pasar. Lalu, melaksanakan gotong royong 2 Minggu sekali berkolaborasi dengan anggota pengelola jaga malam, parkir hingga organisasi pedagang. Kemudian, melakukan pengorekan parit/drainase setiap bulannya yang dilakukan seluruh petugas pasar.