MEDAN - realitasonline.id | Tingkat inflasi yang relatif rendah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) perlu menjadi perhatian. Karena di satu sisi hal ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang riil di masyarakat.
Untuk itu, program-program peningkatan daya beli masyarakat, perlu didorong melalui penyaluran Bansos dan stimulus ekonomi lainnya, sekaligus mendorong pelaku usaha mulai merealisasikan investasi riil yang didukung perbankan.
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Afifi Lubis saat membuka Rapat Koordinasi Provinsi (Rakorprov) Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi (TPID) se-Sumut, di Adimulia Hotel, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 8 Medan, Selasa (30/11).
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Soekowardojo, Dekan Sekolah Bisnis IPB University Noer Azam Achsani, Kepala Bulog Divre Sumut Arif Mandu, Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kanwil I Medan Ridho Pamungkas, Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I Sumut Hartanto dan para Kepala Perangkat Daerah Provinsi Sumut dan Kabupaten/Kota yang hadir langsung maupun secara online.
Sebelumnya, Afifi Lubis menyampaikan apresiasi kepada seluruh TPID atas upaya untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan sepanjang tahun 2021. Terutama di tengah kondisi pandemi yang terjadi.
“Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh TPID, khususnya kepada Kantor wilayah Sumut, Siantar maupun Sibolga yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan pihak terkait lainnya, untuk mengendalikan inflasi di Sumatera Utara,” ujarnya.
Afifi juga mengingatkan bahwa pada Desember mendatang akan ada kenaikan konsumsi, karena Natal dan menyambut Tahun Baru (Nataru). Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut meminta seluruh pihak dapat mempersiapkan antisipasi.