Al Jam'iyatul Washliyah Sumut memilih fokus pada Telukdalam karena menurut keterangannya beberapa daerah di sana dihuni umat Islam. Sayangnya, beberaa kali prosesi pemakaman harus tertunda berhari-hari karena tidak ada yang bisa melakukan fardu kifayah. Anak-anak yang tamat dari SD Alwashliyah juga terpaksa berhenti sekolah karena tidak ada madrasah di sana.
"Kepedulian kita ternyata sangat besar, semua kita ternyata ingin masuk surga. Insya Allah, amanah ini akan kita laksanakan sebaik-baiknya, mengembangkan Al Jam'iyatul Washliyah Sumut serta membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan seperti di Telukdalam," tambah Dedi.
Ketua Pengurus Besar (PB) Al Jam'iyatul Washliyah Masyhuril Khamis mengatakan Al Jam'iyatul Washliyah Sumut harus menjadi rumah organisasi ini, karena didirikan di Sumut. Usianya yang lebih dari Indonesia sendiri harusnya membuat Al Jam'iyatul Washliyah lebih matang dan lebih baik lagi.
"Ingat semangat pendiri-pendiri kita terdahulu, ingat keberanian mereka membangun organisasi ini di tengah tekanan penjajah. Organisasi ini lebih tua dari Indonesia, harusnya bisa lebih matang dan lebih besar dari saat ini," kata Masyhuril berapi-api.
Hadir pada acara puncak HUT ke-91 Al Jam'iyatul Washliyah antara lain Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Dato' Seri Syamsul Arifin dan Sekjen PB Al Jam'iyatul Washliyah Amran Arifi beserta jajaran pengurus. Hadir juga tokoh agama, budaya, masyarakat, partai politik dan ormas Islam. (AL)
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri tasyakuran resepsi dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke - 91 Al Jam'iyatul Washliyah di Kantor Pimpinan Wilayah (PW) Washliyah Provinsi Sumut, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (30/11/2021) malam.