Sementara Direktur PT SAN, Yudha Nugraha dikonfirmasi wartawan, Selasa (15/2) ihwal terkait kepemimpinan PT SAN, membenarkan adanya aksi protes tersebut. Kata dia, awalnya memang ingin memberikan kesempatan bekerja bagi masyarakat Belawan tidak harus semata-mata melalui Koperasi TKBM saja sehingga ada peningkatan kualitas pelayanan TKBM.
"Kita awalnya ingin memberikan kesempatan untuk bekerja bagi masyarakat Belawan jadi gak harus semata-mata melalui keperasi TKBM saja agar nantinya ada peningkatan kualitas pelayanan TKBM," tuturnya.
Menurut warga putra asli kelahiran Belawan bernama Syarial mengaku dirinya dari masyarakat Belawan Merasa kecewa sebab di stop tidak boleh bekerja.
"Sedangkan saya putra Belawan kepingin sekali bekerja di pelabuhan karena ada di stop tadi dari buruh TKBM," katanya.
"Padahal saya putra Belawan asli lahir di Belawan ini ,tidak bisa bekerja dan saya merasa kecewa," ungkap Syarial.
Harapan nya, dirinya bersama putra kelahiran asli Belawan lainnya dapat bekerja di pelabuhan ujung baru Belawan.
"Mulanya kami tadi bekerja sekitar 25 orang khusus dari masyarakat Belawan sebagai tenaga buruh bongkar muat dari PT SAN," sebutnya.
Kendati demikian, Syarial mengaku bahwa dirinya bukan pekerja buruh TKBM, akan tetapi sebagai putra Belawan dan lahir di Belawan dengan harapan anak Belawan berhak bekerja buruh pelabuhan ujung baru Belawan seperti para Pekerja buruh TKBM Pelabuhan Belawan pada umumnya.