Menurut Ijeck, semangat untuk membeli produk dalam negeri juga harus sampai kepada sisi personal para pejabat dan aparatur negara. Dengan begitu, program Bangga Buatan Indonesia yang digaungkan pemerintah pusat bisa diimplementasikan untuk belanja berbagai produk seperti peralatan rumah tangga, alat kerja hingga obat-obatan herbal serta makanan.
“Pastinya bukan hanya organisasi, secara pribadi juga kita bisa menunjukkan bahwa langkah menggunakan produk lokal kita jalankan. Dan saya juga lakukan itu di lingkungan saya. Sedangkan untuk kualitas produk, pastinya pemerintah juga mendorong itu. Yang pasti semua pelaku usaha akan berusaha meningkatkan, apalagi sekarang pemasaran ini sudah pakai sistem daring,” terang Ijeck.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah memiliki kemampuan membeli yang besar dan perlu dimanfaatkan untuk menciptakan permintaan terhadap produk dalam negeri, industrialisasi hingga terciptanya lapangan kerja baru.
“Tujuan utamanya adalah untuk mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah membeli produk dalam negeri. Dengan pemerintah belanja produk dalam negeri, ini menunjukkan keberpihakan kita yang nyata. Selain itu hal ini dapat mendorong perekonomian di Indonesia,” ujar Luhut.
Selain itu, Luhut juga mendorong industri kreatif dan inovatif yang bisa dikembangkan oleh para anak muda di Indonesia. Karena itu, diperlukan langkah nyata pemerintah daerah menjalankan program Bangga Buatan Indonesia, bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti perguruan tinggi. Dengan begitu, diyakini negara ini bisa bangkit lebih baik meskipun pandemi Covid-19 belum usai. (AY)