Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie mengatakan saat ini masih ada 24% desa yang tergolong tertinggal dan sangat tertinggal. Padahal, menurutnya untuk membangun Indonesia harus terlebih dahulu membangun desa-desanya.
“Ini (desa) energi bangsa kita karena itu, misi utama kita mengeluarkan mereka (desa tertinggal dan sangat tertinggal) dari garis kelompok tersebut. Kita kolaborasi, mendistribusikan SDM kita ke daerah,” kata Budi.
Ketua Umum DPP HA IPB Walneg mengatakan, salah satu cara yang dilakukan pihaknya untuk meningkatkan pertanian daerah dengan memulangkan lulusan sarjana IPB ke kampung halaman. Program ini diberi nama Wiratani Bangun Desa (Wibasa) dan mereka diarahkan untuk berwirausaha pertanian atau sektor yang terkait.
Tahun ini direncanakan IPB akan memulangkan lulusan sarjananya ke 150 titik di Sumut, untuk menjadi wiratani. Diharapkan ini bisa berdampak kepada masyarakat langsung dan juga lulusan sarjana IPB yang kembali ke desanya menjadi agen perubahan.
“Ini sudah menjadi program kami, kita akan latih, kita beri modal untuk menjadi wiratani di desanya. Mudah-mudahan berjalan lancar dan dia bisa menjadi agen perubahan di desanya,” kata Walneg.
Sementara itu, Ketua DPD HA IPB Sumut Imam Budiharjo yang baru saja dilantik bersama pengurus lainnya membuat program pembinaan untuk petani dalam waktu dekat. “Visi DPD HA IPB di periode ini bekerja sama lintas sektor, partisipatif dan kolaboratif. Kita harus memberikan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya didampingi Sekretaris Muhammad Fadly Abdina dan Bendahara Irshad Hakim.
Hadir pada acara tersebut Rektor IPB Arif Satria dan jajarannya, mantan Sekdaprov Sumut R Sabrina, Sekdakab Serdangbedagai Faisal Hasrimy dan OPD Pemprov Sumut. Hadir juga unsur Forkopimda, petinggi BUMD Sumut serta seluruh pengurus DPD HA IPB Sumut yang dilantik. (AY)