Menurut Edwin, keunggulan dari Minyak Makan Merah tersebut terletak pada nilai gizi dan kandungan pro-vitamin A dan E yang lebih tinggi dari minyak goreng pada umumnya. Dalam pengolahannya, PPKS menggunakan teknologi sederhana dengan mempertahankan nutrisi di dalamnya.
“Keunggulan dari minyak makan merah ini adalah gizi atau kandungan vitamin A dan vitamin E lebih tinggi karena kita mengutamakan nutrisi dalam pengolahannya,” lanjutnya.
Secara produksi, Dirut PTPN III Holding Abdul Ghani menjelaskan bahwa pengolahan Minyak Makan Merah memiliki banyak kelebihan yang menguntungkan petani, dimana mesinnya bisa dibangun di dekat Pabrik Kelapa Sawit (PKS), sehingga kebutuhan CPO bisa didapat dari PKS. Sehinga bisa dihasilkan minyak goreng di sakitar pabrik.
“Ini kan menguntungkan petani seperti sekarang harga sawit jatuh. Jadi sebagian bisa diolah sendiri menjadi minyak goreng. Kami tidak berpretensi masuk ke produksi ini. Sehinga kalau sudah ada di masyarakat, minyak goreng tidak mahal lagi,” sebutnya.
Hasil invonasi tersebut juga telah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo yang hari langsung melihat mesin pengolahan di PPKS Sumut. Dikabarkan akan ada rapat terbatas untuk menentukan agar temuan dimaksud menjadi kebijakan nasional dan bisa dikembangkan di Indonesia dalam rangka meningkatkan perekonomian petani sawit skala kecil. (AY)