MEDAN - realitasonline.id | Gerindra Sumut akan edukasi dan sosialisasikan minyak makan merah ke masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap Presiden Jokowi. Pemerintah diminta jangan tanggung bergerak terkait pengolahan minyak makan merah berbasis koperasi.
Hal itu disampaikan Ketua DPD Gerindra Sumut, H. Gus Irawan Pasaribu, SE., Ak., MM., CA, usai mengunjungi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Kamis (21/7). Gus mengatakan, pengolahan minyak makan merah menjadi solusi untuk menjamin harga jual tandan buah segar (TBS).
Kata dia, selain melindungi petani dalam menjaga stabilitas harga TBS, minyak makan merah ternyata memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pencegahan stunting karena mengandung pro-vitamin A dan E yang lebih tinggi dari minyak goreng putih dan harganya bisa jauh lebih murah.
Gus berharap agar Pemerintah serius dan tidak tanggung-tanggung dalam pengolahan minyak makan merah dan pabrik mini yang dikelola petani, sehingga nantinya petani bisa langsung memasarkan sendiri hasil perkebunan mereka.
"Lahan perkebunan sawit rakyat di Sumut sangat luas dan kita punya Sumber Daya Manusia yang mempuni untuk membuat pabrik-pabrik pengolahan minyak merah. Jadi jika dioptimalkan akan sangat membantu meningkatkan perekonomian rakyat," kata Gus Irawan.
Menurutnya, selama ini petani sawit kita cenderung rugi karena harga TBS dihargai murah. Selain itu, selama ini yang menikmati kenaikan harga minyak makan itu hanya kalangan pengusaha saja, tapi petaninya tidak.
"Jika nanti pabrik-pabrik mini pengolahan minyak makan merah ini terealisasi dan diproduksi melalui koperasi, maka petani kita akan sejahtera dan memutus mata rantai kartel minyak makan yang selama ini sangat merugikan petani dan rakyat," kata Gus Irawan.