Bobby Nasution mengaku memang membutuhkan pendekatan-pendekatan khusus di beberapa titik lokasi. “Kondisinya berbeda-beda, tapi pendekatannya ada yang harus dilakukan secara massif,” ungkapnya didampingi sejumlah pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan.
Atas kolaborasi yang terbangun, pria 31 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada Kemenko PMK dan berharap program pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah Medan Belawan dapat segera dimulai. “Mudah-mudahan upaya kita ini bisa menghadirkan, menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Medan, terutama di Medan Belawan,” harapnya mengakhiri.
Sementara itu, Menteri PMK RI Muhadjir Effendy mengungkapkan, penanganan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan landasan Instruksi Presiden (Inpres) No.4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Sebab, sesuai arahan Presiden, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia harus bisa mencapai angka 0 persen pada tahun 2024.
Seluruh keinginan yang disampaikan Bobby Nasution, bilang Muhadjir Effendy akan didukung Kemenko-PMK. Untuk itu, Muhadjir minta agar Pemko Medan melalui OPD-OPD terkait segera menyelesaikan detail kasus sekaligus detail desain yang berkaitan dengan penataan dan pembenahan kawasan.
“Soal adanya fasilitas pendidikan, nanti akan saya komunikasikan dengan Pak Menteri PUPR untuk fisik bangunan. Jadi, pendidikan anak-anak ini benar-benar bisa tertangani dengan baik. Begitu juga dengan fasilitas layanan kesehatan, saya minta Kadis Kesehatannya untuk mendata. Nanti akan kita support alat-alatnya misal untuk USG. Jadi, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit untuk pemeriksaan, ini upaya kita juga untuk cegah stunting,” ujar Muhadjir.
Dikatakan Muhadjir, jika detail data dan persoalan bisa terselesaikan hingga akhir bulan ini, maka pengerjaan program pengentasan kemiskinan ekstrem bisa segera dimulai. “Harapan kita di akhir tahun progresnya bisa mencapai 40 persen. Nanti kita akan komunikasi dengan kementerian lainnya untuk menangani masalah sosial yang ada. Selain itu juga kita akan bahas tingkat keamanan dengan institusi terkait mengingat kawasan tersebut berada di wilayah pelabuhan,” pungkasnya. (AY)