MEDAN - realitasonline.id| Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen UMN Al Washliyah atas dukungan Kemdikbudristek RI dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) memberikan bantuan berupa alat pengering (oven) 3 rak 1 pintu tipe elektrik dengan bahan bakar gas untuk mengeringkan bahan ramuan berupa simplisia nabati.
Bantuan alat pengering ini sebagai upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas usaha Ramuan Tradisional Karo pada warga mitra yang tergabung di Kelompok Tambar Malem Dusun Batu Katak Desa Batu Jongjong Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.
Fungsi dari alat pengering ini agar lebih cepat dan merata proses pengeringan ramuan. Mesin pengemas ramuan tradisional berupa Vakum Sealer Elektrik Ukuran 37,5 cm x 7,2 cm x 8,8 cm Berat 600 gram untuk mengemas produk sehingga terjamin higienitasnya.
Mesin perajang umbi fungsinya untuk merajang bahan berupa umbi dan Rimpang Seperti Jahe,Kunyit dan lainnya, Wajan Baja Besar (diameter 100 cm) untuk membuat minyak Karo dengan Kapasitas Besar. Serta seperangkat alat penunjang proses produksi ramuan tradisional Karo kepada Kelompok Tambar Malem di Dusun Batu Katak Desa Batu Jong Jong Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
Ketua panitia sosialisasi Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah Yayuk Yuliana SE MSi, Rabu (3/8/2022), menyampaikan persoalan yang dihadapi kelompok Tambar Malem adalah masalah produksi meliputi keterbatasan peralatan yang dimiliki, belum memadainya alat pengering, belum memadai alat pengemas sehingga kualitas produk belum terjamin, dan juga SOP pembuatan ramuan belum terdokumentasi.
Ditutupnya Ekowisata di seluruh Kabupaten Langkat pada pertengahan Maret 2020 karena pandemi COVID-19 berdampak langsung terhadap pendapatan masyarakat Dusun Batu Katak. Namun, kondisi ini menjadi peluang emas bagi ibu-ibu kelompok Tambar Malem untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjaga imunitas kesehatan dimasa pandemic Covid 19.
Amidona selaku ketua kelompok, bekerja sama dengan anggota untuk mengembangkan usaha berbasis potensi alam sekitarnya dengan mengolah tumbuh-tumbuhan obat menjadi produk jamu yang memiliki beragam manfaat dan khasiat bagi kesehatan. Tanaman obat adalah tanaman yang mengandung bahan yang dapat digunakan sebagai pengobatan dan bahan aktifnya dapat digunakan sebagai bahan obat sintetik (Pribadi, 2009). Berdasarkan pengertian umum kefarmasian, bahan dari bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat baik dalam bentuk asli atau sebagai bahan baku obat yang sudah dikeringkan disebut simplisia nabati. Menurut Utami (2013) ada 5 kategori simplisia, salah satunya adalah simplisia rimpang atau empon-empon. Empon-empon yaitu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat pada bagian akar rimpang atau umbinya. Contohnya adalah jenis jahe-jahean, seperti jahe, kencur, lengkuas, kunyit, lempuyang, temulawak, temu putih.