Gubsu Edy Rahmayadi Ambil Langkah Konkret Kendalikan Inflasi

photo author
- Kamis, 18 Agustus 2022 | 16:31 WIB
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nasional bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman 41 Medan, Kamis (18/8/2022). (Foto Dinas Kominfo Provinsi Sumut : Veri Ardian)
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nasional bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman 41 Medan, Kamis (18/8/2022). (Foto Dinas Kominfo Provinsi Sumut : Veri Ardian)

MEDAN -  realitasonline.id | Tingkat inflasi menjadi perhatian khusus Presiden RI Joko Widodo saat ini. Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sendiri telah mengambil langkah konkret untuk mengendalikan inflasi, agar pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik.

Tingkat inflasi Sumut periode terkini berada di angka 5,62% (yoy), lebih tinggi dari rata-rata nasional (4,94%). Lima komoditas utama yang menyebabkan hal ini, menurut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi,  antara lain cabai merah, bawang merah, angkutan udara, rokok kretek filter dan tomat.

"Kita sudah ambil langkah konkret seperti operasi pasar cabai merah lima kali, MoU dengan Pemkab/Pemko, BUMD, dan Gapoktan untuk ketersediaan cabai merah, pengembangan pertanian terintegrasi, dan lainnya," kata Edy Rahmayadi, usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Nasional melalui zoom dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (18/8/2022).

Walau begitu, pertumbuhan ekonomi Sumut membaik tahun ini, berada di angka 4,7% untuk triwulan II 2022 (yoy) lebih tinggi dari nasional 4,4%. Agar upaya pengendalian inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, Edy Rahmayadi meminta seluruh TPID bekerja sama lebih kuat dan lebih keras.

"Tidak bisa kita bekerja sebatas standar, harus lebih, karena keadaan saat ini memang sulit. Politik global yang tidak stabil dan perekonomian yang belum pulih setelah gelombang Covid-19 membuat kondisi kesulitan," kata Edy Rahmayadi.

Sebelumnya dalam Rakornas, Presiden RI Joko Widodo mengatakan akibat kondisi global saat ini yang tidak stabil, 60 negara terancam tumbang. Lebih dari itu, 345 juta orang dari 85 negara terancam kelaparan akut, karena itu Presiden meminta semua daerah bekerja lebih serius.

Ada lima daerah yang inflasinya menjadi perhatian Joko Widodo yaitu Jambi (8,55%), Sumbar (8,01%), Babel (7,77%), Riau (7,04%) dan Aceh (6,97%). Joko Widodo meminta semua provinsi untuk bekerja di atas standar dan memperhatikan secara detail inflasi daerahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X