Dana APBD Mengendap di Bank Rp35,4 Triliun Begini Kata Edy Rahmayadi

photo author
- Kamis, 25 Agustus 2022 | 20:27 WIB
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara bersama Forkopimda Sumut, Kepala Daerah Bupati/ Walikota se - Sumatera Utara dan Forkopimda Kabupaten/ Kota se - Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (25/8). (DISKOMINFO SUMUT)
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara bersama Forkopimda Sumut, Kepala Daerah Bupati/ Walikota se - Sumatera Utara dan Forkopimda Kabupaten/ Kota se - Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (25/8). (DISKOMINFO SUMUT)

MEDAN – realitasonline.id | Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta seluruh Bupati/Walikota se-Sumut untuk segara mempercepat serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022. Karena per 3 Agustus 2022, total dana APBD mengendap di bank sebesar Rp35,4 triliun, terdiri dari APBD kabupaten/kota Rp28 triliun dan provinsi Rp7,4 triliun.

"Saya minta ini segera dipercepat. Untuk apa dana itu diendapkan di bank. Tolong dipercepat serapannya, agar inflasi di Sumut ini terus terkendali," ucap Gubernur Edy Rahmayadi saat membuka Rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersama Forkopimda dan Bupati/Walikota se-Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal  Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (25/8).

Hadir di antaranya, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Doddy Zulverdi, Kajati Sumut Idianto, Plt Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sumut Heru Pudyo Nugroho, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief Sudarto Trinugroho, serta Bupati dan Walikota se-Sumut.

Edy Rahmayadi menyampaikan, pada Juli 2022, secara tahunan tekanan inflasi Sumut meningkat sebesar 5,62%, lebih tinggi dari Inflasi nasional sebesar 4,94%. Inflasi bulan Juli terjadi karena peningkatan harga cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan juga angkutan udara. 

Adapun penyebab kenaikan harga cabai dan bawang merah, karena terjadinya penurunan produksi dari dalam maupun luar, akibat anomali cuaca, kenaikan harga pupuk dan sebagian cabai merah terdistribusi ke luar Sumut akibat adanya disparitas harga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB
X