Menambahkannya, Dekan FISIP USU Hatta Ridho mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan mereka beberapa waktu lalu kepada 1.200 responden, diketahui bahwa ke depan masyarakat menginginkan pemimpin yang bisa mengatasi ekonomi Sumut. Dalam arti bisa mengatasi kemiskinan di Sumut.
“Pertama itu angka kemiskinan kita masih cukup tinggi. IPM kita masih 71,7%. Sedikit di bawah rata-rata nasional. Kemudian masyarakat juga menginginkan pemimpin yang bisa mengatasi infrastruktur jalan Sumut yang masih banyak rusak. Selanjutnya pemimpin yang bisa menghapuskan outshorching dan masyarakat menginginkan harga kebutuhan pokok tidak mahal,” ujarnya.
Empat hal itulah, kata Hatta Ridho, yang menjadi PR pemimpin ke depan. Ia juga menyebutkan bahwa dalam pemilu, masalah politik uang di Indonesia juga sangat tinggi. “Karena dia terpilih dengan uang, makanya permasalahan kita juga tidak pernah selesai,” ujarnya.
Hal yang sama juga diutarakan Sugiat Santoso. Ia menyebutkan bahwa banyak alumni HMI yang kalah dalam Pileg karena tidak punya uang. Untuk itu, ia pun berharap agar ke depan politik uang ini tidak ada lagi.
Begitu juga diungkapkan Ketua KPU Sumut Herdensi, Praktisi Hukum Irwansyah Nasution dan Ketua Bawaslu Serdang Bedagai Agusli Matondang, yang sama-sama menginginkan ke depan agar politik uang dijauhkan masyarakat dalam Pemilu. (AY)