MEDAN - realitasonline.id| Ternyata di Kota Medan masih dihadapkan pada persoalan klasik, yakni infrastruktur, banjir, sampah dan kemiskinan. Hal itu terungkap dari laporan hasil reses yang dibacakan masing-masing perwakilan legislator pada rapat paripurna penyampaian Laporan Hasil Reses Kedua Anggota DPRD Kota Medan Tahun 2022 dari daerah pemilihan (Dapil) 1 sampai dengan 5.
Dalam laporan hasil reses, banyak serapan aspirasi masyarakat tentang infrastruktur, permasalahan banjir, persampahan, dan kesejahteraan sosial, baik terkait tentang bantuan sosial dan bantuan kesehatan.
Wakil Ketua DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah SH MH pada Kamis (13/10/2022), mengatakan bahwa rencana APBD berasal dari dua sumber. Pertama dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan kedua, melalui reses anggota dewan.
"Tentunya dari dua skema pengambilan aspirasi ini dapat diharapkan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program-program Pemerintah Kota Medan," sebutnya.
“Ada dua hal yang paling penting atas serapan aspirasi masyarakat dari hasil reses anggota dewan. Pertama, mengenai infrastruktur. Kita ketahui bahwa permasalahan infrastruktur harus segera dibenahi, dan yang kedua tentang kesejahteraan sosial. Dimana, masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan-bantuan sosial, yang masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) seperti BPJS PBI,” ujar Bahrumsyah.
Sementara Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi hasil reses anggota dewan dan berkomitmen untuk mengakomodir, karena pada prinsipnya hasil reses ini merupakan pintu awal perencanaan yang baik sekaligus masukan yang sangat berharga bagi pembangunan kota ke depannya.
“Aspirasi masyarakat yang diserap dari pelaksanaan kegiatan Reses Anggota DPRD Kota Medan, dari daerah pemilihan 1 sampai dengan 5 merupakan bentuk konkrit harapan dan kebutuhan masyarakat yang harus kita sikapi dan ditindaklanjuti dalam program dan kegiatan yang relevan di sisa waktu tahun anggaran 2022,” kata Bobby Nasution.