MEDAN - realitasonline.id | Belasan mahasiswa tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Indonesia (JMI) melakukan demo di depan gerbang gedung DPRD Sumut, Kamis (3/11/2022) mendesak aparat hukum menangkap dan mengadili oknum anggota dewan diduga memungli dana hibah sekolah.
Sambil membawa spanduk sepanjang 2 meter bertuliskan "Tangkap dan pecat wakil rakyat yang hobi pungli", orator pendemo memaparkan dugaan pungutan liar dana hibah sekolah/yayasan di APBD 2021-2022, yang diduga melibatkan oknum anggota DPRD Sumut.
Kordinator aksi Tegar Sianipar mengungkapkan, di APBD tahun 2021/2022 terdapat 32 sekolah/yayasan yang mendapatkan bantuan dana hibah dengan jumlah Rp 200 juta per sekolah. Dari jumlah itu, ada sekitar 17 sekolah/yayasan yang diduga sudah menerima bantuan tersebut melalui rekening pada Juli 2022.
Bantuan yang sebagian besar diperuntukkan bagi sekolah TK dan PAUD di Marelan, Belawan dan sekitarnya itu akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana di sana.
"Diketahui kemudian, para pengusul bantuan wajib menyerahkan fee sebesar hampir 50 persen dari total bantuan Rp 200 juta untuk disetor ke oknum anggota DPRD Sumut.
Kemudian, pihak sekolah diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban atas bantuan yang diterima, namun diduga tidak memuat 100 persen bantuan yang diterima," ungkapnya.
Terkait hal itu, mahasiswa berharap DPRD Sumut mencermati, menelusuri dan menindaklanjuti temuan dugaan pungli tersebut. "Kita siap bawa bukti lengkap," katanya.