BELAWAN – realitasonline.id | Masih tingginya intensitas curah hujan di Kota Medan, Sumatera Utara beberapa hari ini mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah tak terbendung. Banjir disebabkan meluapnya sepanjang daerah Aliran sungai Deli sehingga debit air tinggi dan tidak tertampung meluap ke pemukiman dan jalan.
Banjir tidak hanya menyerang inti kota Medan tapi Banjir juga meluas ke pemukiman-pemukiman warga. Salah satunya komplek perumahan buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Upaya Karya Pelabuhan Belawan Ling 18 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan masih terendam banjir hingga saat ini belum ada tanda-tanda perhatian pemerintah khususnya oleh Pemko Medan.
Genangan air hujan tersebut membuat aktivitas warga mencari nafkah terhambat sehingga warga terpaksa tetap bermukim di dalam rumah untuk mengantisipasi terjadinya hak-hal yang tak diiinginkan.
Pengamatan di lokasi, Minggu (20/11) terlihat sejumlah masyarakat yang didominasi anak-anak kecil asik bermain di tengah genangan air yang terkontaminasi bakteri.
Selain itu, Para pengendara kendaraan bermotor terpaksa mendorong kendaraannya agar tidak mogok terendam banjir. Genangan air baru bisa surut setelah beberapa hari kemudian, atau setelah warga terkena serangan penyakit gatal-gatal dan masuk angin.
Sejumlah warga berharap agar Wali Kota Medan Muhammad Boby Afif Nasution segera meninjau lokasi perumahan buruh yang selalu menjadi langganan terendam air hujan tersebut.
"Kami meminta agar Pemko Medan datang meninjau komplek TKBM Medan Labuhan sehingga Wali Kota melihat sendiri bagaimana warganya menderita akibat genangan banjir," ujar Samsul lubis seorang warga Komplek tkbm.