Karenanya, Edy menilai bahwa para dokter kejiwaan ini harusnya menjadi tumpuan juga bagi negara ini. Sehingga harus serius, mengingat tantangan dan masalah di masa depan akan lebih berat. Seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir, berbagai kasus yang berkaitan dengan kejiwaan, seperti penganiayaan, pembunuhan, hingga kasus lainnya yang motifnya terkadang tidak sekadar ekonomi. “Saya saja pernah dites oleh Psikiater USU, sebelum jadi Gubernur,” katanya.
Masalah kejiwaan ini, kata Gubernur, perlu menjadi perhatian penting bagi negara. Sebab dari berbagai rentetan kejadian yang ada, banyak potensi gangguan jiwa yang menimpa masyarakat. Bukan hanya yang terlihat secara kasat mata orang awam atau yang berada di Rumah Sakit Jiwa atau jalanan.
“Saya apresiasi acara ini, hanya saya mohon dengan segala hormat untuk menghasilkan sesuatu yang baik bagi negara. Karena ada 275 juta penduduk kita, saya yakin masih banyak orang sakit jiwa di luar sana. Memang kurang populer, kecil sekali orang yang mau datang ke psikiater. Padahal ini penting, agar kepala daerah seperti saya tahu apa yang harus dikerjakan,” jelasnya.
Sementara Ketua Umum PDSKJI Diah Setia Utami mengatakan bahwa Konas X yang berlangsung 24-27 November 2022 ini, diisi berbagai agenda pertemuan ilmiah dalam bentuk workshop, seminar maupun simposium, akan dilakuka berbagai sidang organisasi dan pemilihan.
“Ia mengapresiasi kehadiran para guru besar, senior dan rekan sejawat yang memberikan dukungan atas suksesnya kegiatan ini. Juga terimakasih kepada Gubernur yang menghadiri Konas PDSKJI X tahun 2022 ini,” pungkasnya. **(H13/DISKOMINFO SUMUT