"Satu tahun belakangan ini. Saya berkeliling untuk menjalin kerja sama dengan beberapa universitas di Korea. Terakhir Belanda. Hal ini untuk proses kerja sama pembangunan Pertanian. Dan mereka penekanannya tidak lagi pada S1 tetapi pada sekolah master dan doktor," ujar Muryanto.
Menurutnya, untuk itu riset kolaboratif sangat penting untuk pengembangan pengetahuan. "Kita ingin agar riset kolaboratif pengembangan pertanian yang ada di Sumut ini bisa dilakukan oleh Sekolah Pascasarjana yang ada. Ini harapan saya ke depan di usia Pascasarjana yang ke 37 tahun ini," harapnya.
Hal yang sama juga diinginkan Prof T Sabrina, lewat kehadiran Prof Mohammad Nuh serta kehadiran Prof Budiman Minasny dapat membantu memajukan Pascasarjana USU ke depan. "Dari kedua narasumber ini kita berharap bisa memberikan ilmunya kepada kita yang ada di sini, sehingga ke depan Pascasarjana USU ini bisa menjawab tantangan dan kehadirannya bisa bermanfaat untuk masyarakat dan pembangunan yang ada di Sumut," tutupnya. (AY)