Sementara Anggota FPKS DPRD Sumut Ahmad Darwis mengakui, tidak hanya pembuatan batas Jalan Karya Wisata Medan Johor menyusahkan pelintas jalan, tapi juga adanya perubahan sejumlah ruas dan arah jalan di Kota Medan merugikan juga membuat warga stres.
"Kita apresiasi atas kinerja Pemko Medan atas peralihan jalan yang ada di Kota Medan, tapi dalam satu sisi banyak masyarakat dan pengguna jalan dirugikan, kecewan bahkan stres akibat kebijakan itu," kata Darwis dalam keterangannya kepada wartawan di Medan, Jumat (9/12/2022).
Ahmad Darwis anggota dewan Dapil Sumut B ini menyoal munculnya masalah, misalnya pemberlakuan jalur satu arah di kawasan jalan di Jalan Utama AH Nasution, Karya Wisata Gedung Johor dan Pangkalan Mashyur. Kemudian tempat berputar arah yang jaraknya cukup jauh di kawasan tersebut.
"Ini bukan hanya di Gedung Johor, tapi ada beberapa titik di Medan, sehingga hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan panjang, dan mengganggu aktifitas warga yang ingin pulang atau bertugas," katanya.
Dari laporan warga di sana, mereka mengaku kecewa, karena jarak waktu yang bukan hanya relatif lama terbuang, tetapi mengganggu jadwal waktu yang sudah direncanakan.
"Mereka secara ekonomis rugi karena bahan bakar terbuang percuma, dan ketibaan di rumah menjadi lambat," ujarnya.
Warga juga mengeluhkan, akibat pembatasan itu, mereka membutuhkan waktu 60-90 menit dibanding sebelum berlakunya pembatasan yang tak sampai 30 menit. Untuk jalan jarak tempuh keluar menuju Jamin Ginting, di ujung Jl AH Nasution hanya butuh 10-20 menit saja, tetapi sekarang ini luar biasa kepadatan jalan, karena akses satu-satunya hanya Karya Wisata.
Menyikapi hal ini, politisi PKS ini minta Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan Kota Medan mengkaji ulang bahkan mengevaluasi kebijakan itu (perubahan jalan), karena warga merasa dirugikan bahkan stres akibat pengalihan rute ini dan dikuatirkan akan menimbulkan masalah.
"Ini saya kira harus disegerakan mengingat jalan-jalan yang mengalami perubahan merupakan akses utama dari Kota Medan ke perbatasan Deli Serdang dan diprediksi akan terjadi lonjakan arus, karena akan memasuki Tahun Baru dan Natal pada Desember 2023," katanya. (MIS)