Baskami juga meminta kaum ibu, agar menjadi garda terdepan dalam pengelolaan sampah ini, khususnya sampah rumah tangga. Bila dikelola, sampah memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan.
"Nah, saya minta kaum ibu-ibu khususnya untuk memisahkan sampah organik, anorganik juga yang beracun. Sehingga membantu petugas untuk memilah sampah itu, juga memanfaatkan bank sampah yang tersedia," tambahnya.
Menurut Baskami, rumah tangga memiliki proporsi terbesar dalam menghasilkan sampah di samping industri. Maka, proses pilah sampah sejak dari rumah ini, menjadi kegiatan kolektif yang harus dijadikan lifestyle, untuk kelestarian lingkungan.
"Saya melihat masyarakat kita sudah memiliki kesadaran tinggi untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak di sungai, parit, tanah kosong dan lainnya. Semua saling mengawasi. Mari kita tingkatkan lagi, agar kita pilah sampah itu," tambahnya.
Sementara itu, lanjut Baskami, pemerintah juga menyediakan armada pengangkut yang bekerja rutin, mengangkut sampah warga.
"Saya apresiasi, baik Kepling,Lurah dan Camat terus melakukan monitoring soal sampah ini. Akan lebih baik lagi armada pengangkut sampah ditambah, agar lebih maksimal," tambahnya.
Senlmentara itu, seorang warga Starban, Bambang mengatakan, harapannya agar armada pengangkut sampah ditambah. "Di sekitar sini Pak, tempat sampah minim dan penduduk padat. Kami meminta armada pengangkut sampah ditambah pak," tuturnya.
Senada dengan Bambang, Ketua PAC PDI Perjuangan Medan Polonia, Andreas Ajit mengatakan armada ini, nantinya diharapkan untuk masuk ke setiap gang di wilayahnya.