Sedangkan tugas Pemko Medan, kata Bobby Nasution, membuat lebih detail lagi tentang TPA Terjun sehingga benar-benar kapabel untuk dilakukan kerja sama. “Kita harap kerja sama ini dapat segera terwujud sehingga mendukung penanganan sampah yang merupakan salah satu program prioritas Pemko Medan untuk dituntaskan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dubes Belanda HE Lambert Grijns mengatakan, keberadaan TPA Terjun sangat penting bagi Pemko Medan dan masyarakat, terutama yang menggantungkan hidupnya di TPA tersebut. Apalagi, ungkapnya, TPA Terjun merupakan satu-satunya TPA aktif yang ada di Kota Medan. “Ada sekitar 200 pekerja yang menggantungkan hidupnya di TPA ini,” sebut Lambert.
Selanjutnya, Lambert mengungkapkan ada rencana untuk memperbaiki TPA Terjun. Sebab, Pemerintah Belanda tertarik bekerja sama dengan Pemko Medan terkait pengolahan sampah untuk dilakukan efisiensi. “Ada beberapa tempat yang sudah cukup tinggi untuk ditambah lagi. Di dalamnya ada gas yang nanti bisa digunakan dan dimanfaatkan. Di samping itu, ada beberapa tempat yang akan ditutup,” paparnya.
Terkait kerja sama yang akan dilakukan, Lambert mengungkapkan, ada sejumlah perusahaan Belanda yang ingin berinvestasi untuk itu. “Saya rasa ini contoh yang sangat baik dilakukannya kerja sama antara Indonesia, Belanda dan Medan,” ujarnya. (AY)