MEDAN - realitasonline.id | Ketua DPW PSI Sumut HM Nezar Djoeli minta Polrestabes Medan dan Jajaran Poldasu mengusut tuntas peristiwa dugaan penganiayaan terhadap salah seorang warga Medan kb-kader PSI (keluarga besar kader Partai Solidaritas Indonesia) Sumut oleh oknum yang mengaku aparat.
Nezar Djoeli kepada wartawan, Kamis (23/2/2023) di Medan, sangat menyayangkan peristiwa kekerasan itu terjadi tanpa alasan dan bukti, sehingga korban harus dianiaya tiga orang pelaku, dua diantaranya diduga merupakan aparat.
"Sangat kita sesalkan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Korban harus mengalami berbagai penyiksaan, karena dituduh mencuri padahal belum tentu itu dilakukannya,"Kata Nezar Djoeli.
Menurut Nezar, peristiwa tersebut harus menjadi perhatian serius, karena korban bernama Donny Nurdiansyah merupakan keluarga besar partai solidaritas Indonesia Sumatera Utara, sehingga diharapkan pihak kepolisian segera menangkap para pelaku.
"Cara-cara seperti ini tidak lagi dibenarkan di negara kita. Apalagi dugaan keterlibatan oknum yang seharusnya melindungi masyarakat, bukan malah sebaliknya melakukan kekerasan dan menuduh korban. Kita minta Polda Sumut dan Polrestabes Medan segera mengungkapnya secara terang, "tegasnya.
Sebelumnya, seorang pria bernama Donny Nurdiansyah (30) menjadi korban penyiksaan di dalam kos di Jalan Bunga Terompet 2 Medan, Sabtu malm (18/2/2023). Korban tidak hanya disekap, tapi mendapat tindakan penganiaya.
"Saya dipukuli bertubi-tubi, kakinya juga disulut rokok oleh pelaku yang memaksanya mengakui telah mencuri mobil. Saya diinterogasi apakah ada membawa kunci serap mobil dan dipaksa mengakui mencuri mobil milik mantan pacar saya," ungkapnya.