Ijeck Luncurkan Buku Sang Ayah 'Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi'

photo author
- Sabtu, 26 Agustus 2023 | 11:00 WIB
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah luncurkan buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Masjid Al Musannif Cemara Asri  (Realitasonline.id/Dok)
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah luncurkan buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Masjid Al Musannif Cemara Asri (Realitasonline.id/Dok)

 

 

Medan - Realitasonline.id | Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah bersama salah satu penerbit terkemuka meluncurkan buku tentang sang ayahnya berjudul "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi". 

Peluncuran buku ini dilakukan di Masjid Al Musannif Cemara Asri, salah satu rangkaian peringatan Haul ke-2 berpulangnya Haji Anif bin Haji Gulrang Shah, sempat dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Gubsu Edy Rahmayadi.

Usai peluncuran buku, Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah menyampaikan, buku ini 'Dadak Tidak Pernah Pergi', mengambil jejak dari buku sebelumnya berjudul 'Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat'.

Baca Juga: SPAM Regional Mebidang Diresmikan Presiden Jokowi, Mampu Layani 440.000 Jiwa

Buku tersebut mengulas tentang jejak kebaikan yang ditinggalkan sang ayahnya Haji Anif atau yang kerap dipanggilnya Dadak.

“Buku ini bentuk kenangan manis bersama orang-orang terdekat, serta nasihat berharga bagi anak, cucu, keturunannya dan mudah-mudahan untuk semua yang membaca,” ujar Ijeck.

Penulis buku Dadak Tidak Pernah Pergi, Gus Dhofir mengisahkan kesannya selama menulis buku tersebut. “Beliau ini ibarat laboratorium, jadi seperti saya melakukan penelitian dan wawancara banyak orang dan tidak ada habis-habisnya mengisahkan kebaikan,” ujarnya.

Baca Juga: RSUD H Sahudin Kutacane Diusulkan Naik Status Jadi Tipe B ke Kemenkes

Pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah Malang ini mengaku banyak belajar dari penulisan buku 'Dadak Tidak Pernah Pergi'. “Saya belajar dengan beliau, banyak hal keteladanan, perjuangan hidup, keteguhan prinsip, serta sedekahnya menolong banyak orang,” katanya.

Almarhum Haji Anif, katanya, meninggalkan peradaban, tradisi dan nilai-nilai baik yang sejalan dengan nafas Islam, yakni kasih sayang itu sendiri.

“Tak kalah penting, almarhum punya legasi. beliau bukan meninggalkan gedung, tapi meninggalkan peradaban, tradisi, nilai-nilai dan apa yang dilakukannya sejalan dengan nafas Islam,” katanya.

Baca Juga: Apakah Wajib Membaca Surah Ad Dhuha saat Shalat Dhuha? Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat, Seharusnya Baca...

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X