medan

Ilyas Sitorus Ingatkan Pentingnya Standarisasi Aplikasi Terkait Soal Satu Data Indonesia

Rabu, 4 Oktober 2023 | 10:25 WIB
Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus bersama Kepala Bappelitbangda Sumut Hasmirizal Lubis memberikan sambutan pada pembukaan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Sistem Penghubung Layanan Pemerintah yang dilaksanakan Kementerian Kominfo RI di Medan, Selasa (3/10/2023). (Realitasonline.id/Fahmi Aulia)

MEDAN – Realitasonline.id| Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus mengingatkan pentingnya standarisasi aplikasi layanan pemerintah.

Standarisasi ini akan mempermudah pengintegrasian aplikasi-aplikasi layanan pemerintah.

Langkah ini perlu untuk memaksimalkan dan akurasi pada Satu Data Indonesia Sumut.

Selama ini menurut Ilyas Sitorus masalah standarisasi menjadi salah satu penghalang penggabungan aplikasi-aplikasi pemerintah.

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Pangan, Ratusan Warga di Suka Damai Abdya Aceh Terima Pupuk Gratis

“Kita perlu memastikan sistem aplikasi memiliki standar yang sama, berkomunikasi dengan protokol, bahasa yang sama, karena ketika berbeda akan sulit diintegrasikan, harusnya interoperabilitas atau aplikasi-aplikasi yang ada bisa berkomunikasi, berinteraksi, bertukar data dengan cepat,” kata Ilyas Sitorus di acara Bimbingan Teknis Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) di Medan, Selasa (3/10/2023).

Melalui sosialisasi dan Bimtek SPLP untuk Sumut dan Aceh yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika ini, Ilyas Sitorus berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan.

Baca Juga: Terkait Tudingan TM Gemkara Dalam Aksi Demonya, Ini Penjelasan Pemkab Batubara

Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki standar yang sama untuk aplikasi layanan masyarakat, terutama yang berhubungan dengan Satu Data Indonesia.

“Kegiatan ini kita harapkan dapat menyelesaikan hal tersebut, kita menggunakan standar yang sama, berkomunikasi dengan protokol yang sama,” kata Ilyas Sitorus yang juga merupakan Sekretaris Wali Data Indonesia Sumut.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Hasmirizal Lubis mengatakan tantangan untuk membangun super aplikasi seperti Satu Data Indonesia, salah satunya adalah perbedaan kemampuan setiap Pemda.

Baca Juga: Polisi di Sumatera Utara Ini 3 Tahun Tidak Aktif Bertugas Dikabarkan Menderita Sakit Stroke Iskemik

Menurutnya, bagi beberapa daerah membuat aplikasi cukup mudah, tetapi belum tentu untuk daerah lainnya.

“Bagi kota atau kabupaten yang cukup besar membuat aplikasi ini mudah, tetapi tidak juga bagi daerah lain, ini tantangan yang harus kita selesaikan, belum lagi kalau kita bicara super APP (Aplikasi Super) harus bisa diadopsi semua pihak, bisa berkomunikasi dengan yang lain, kita harus selesaikan ini segera,” kata Hasmirizal pada acara yang juga dilakukan secara daring.

Ketua Tim Interoperabilitas Big Data dan Kecerdasan Buatan Sinta Nur Haryanti mengatakan, permasalahan yang sering terjadi juga dikodefikasi, kode induk, atau bahasa yang digunakan.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB